Semuanya berawal dari kegelisahan.
Kegelisahan gue melihat tingkat literasi finansial di Indonesia yang masih sangat rendah. Kegelisahan melihat maraknya penipuan investasi bodong yang selama ini terjadi. Kegelisahan melihat banyak sekali investasi berkedok sedekah yang akhirnya berujung tuntutan hukum.
Semua kegelisahan ini akhirnya cuma bisa menumpuk menjadi satu dan gue pendam sendiri dalam hati. Kadang kegelisahan ini bisa gue luapkan di linimasa Twitter, tapi lama kelamaan gue mulai merasa hal itu nggak cukup.
Gue harus bikin sesuatu!
Melihat dan menimbang kondisi kesehatan gue yang makin ke sini makin kuat, akhirnya gue pun memberanikan diri untuk melempar sebuah pertanyaan sederhana di Twitter.
“Kalau gue bikin sharing session tentang saham untuk pemula, ada yang mau ikut nggak?”
Gue kira awalnya, pertanyaan ini hanya akan berakhir menjadi event sederhana. Di mana gue akan duduk bersama lima sampai sepuluh orang di sebuah restoran, ngobrolin saham sambil makan, dan gue membagi pengalaman gue yang sudah menjadi investor aktif di pasar modal sejak tahun 2012.
Gue juga sekalian berniat menjadikan acara ini sebagai salah satu cara gue membayar ‘hutang’ beasiswa yang sudah gue dapatkan 2 tahun yang lalu.
Tapi kenyataannya berbeda.
Pertanyaan sederhana itu akhirnya dijawab berulang kali oleh followers gue. Mereka ternyata antusias sekali untuk ikut acara semacam ini.
Gue baru menyadari ternyata ada gap yang cukup besar antara minat belajar instrumen investasi pasar modal dengan ragam seminar saham yang sudah ada di luar sana.
Kebanyakan di antara mereka merasa takut kalau seminar-seminar saham yang ditawarkan di luar sana sudah terlalu advance bagi pemula seperti mereka.
Jawaban-jawaban yang gue terima pun semakin banyak. Calon peserta yang dari awalnya lima, bertambah menjadi sepuluh, lalu lima belas, lalu dua puluh lima dan seterusnya.
Melihat situasi ini, niat gue harus dirombak ulang. Event ini harus direncanakan dengan baik.
Gue pun menghubungi Roy untuk membantu membuat acara ini lebih terstruktur. Roy menjadi teman untuk mencari tempat yang representatif, menemukan lokasi yang nyaman, hingga membuat susunan acara yang tetap santai.
Akhirnya rencana yang lebih rapi pun berhasil kamu susun. Acara itu kami beri nama Twitvestor (karena Investor Gadungan meskipun terdengar lebih asik, sepertinya kurang kredibel).
Lalu terbersit di pikiran gue, kenapa nggak ngajak salah satu perusahaan sekuritas untuk bekerja sama di acara ini? Mereka bisa memberikan insight dan first hand experience buat mereka yang ingin terlibat langsung di pasar modal.
Ide ini lalu gue lempar di Twitter, dan tidak butuh waktu lama, 2 perusahaan sekuritas, pihak dari otoritas bursa, satu bank di Bandung dan satu EO mengontak gue untuk bekerja sama.
Gue pun menjadi lebih teliti memilih partner dalam hal ini karena gue nggak mau acara social movement yang gue bikin ini berubah menjadi sangat komersil dan sangat formal.
Akhirnya pilihan gue jatuh kepada Maybank Kim Eng Securities yang berhasil menjadi partner untuk bikin acara sederhana seperti ini. Acara yang dibuat untuk anak muda yang bisa serius tapi tetap santai.
Materi mulai gue susun, slides presentasi mulai gue buat, dan konsep penyajian materi pun mulai gue pikirkan.
Selanjutnya gue biarkan foto-foto yang berbicara.
Acara sederhana ini ternyata sukses melebih ekspektasi gue!
Pesertanya seru, pertanyaan-pertanyaan mereka bagus-bagus, dan kebanyakan bilang puas atas materi yang gue berikan.
Lalu, setelah acara itu selesai, apa?
Ternyata gue tidak berhenti menerima permintaan untuk bikin acara serupa lagi di Jakarta dan di kota-kota lain.
Melihat masih tingginya animo dan masih panjangnya waiting list peserta yang tidak kebagian tempat kemarin, akhirnya gue dan Roy sepakat untuk membuat event serupa yang kedua.
Acara ini bakalan sama persis dengan acara gue yang pertama. Jadi buat yang udah ikutan Twitvestor yang sebelumnya, nggak perlu ikutan lagi. Karena apa yang gue omongin bakalan sama persis.
Dan seperti acara sebelumnya, gue merasa harus memberikan disclaimer untuk acara Twitvestor jilid dua kali ini.
- Ini bukan ajakan untuk membeli saham apapun.
- Tidak ada paksaan untuk bergabung dengan sekuritas apapun. Tapi nanti ada Maybank Kim Eng yang bersedia membantu buat teman-teman yang ingin membuka akun sekuritas.
- Bukan even stockpick yang menjanjikan kekayaan dalam waktu singkat
- Bukan pula event pengumpulan dana dari peserta yang akan gue kelola.
- Dan event ini untuk pemula. Orang-orang yang bahkan belum tau apa itu saham dan bagaimana harga saham bisa naik atau turun.
Jadi buat kalian yang tertarik, silakan kontak no WA di atas. Dan harus gue ingatkan, tempatnya terbatas!
Siapkan semua pertanyaan yang selama ini kalian anggap ‘terlalu bodoh untuk ditanyakan’ tentang investasi dan pasar modal, gue akan berusaha jawab sebisa gue.
Yuk, ketemu lagi ama gue dan ngobrolin saham dan investasi di pasar modal tanggal 10 Desember nanti.