Tiga Puluh Satu

Well, shit.

Gue udah berumur tiga puluh satu.

Agak aneh rasanya untuk menulis postingan ulang tahun di sini mengingat frekuensi gue menulis di blog ini sudah sangat berkurang jauh.

Postingan ulang tahun yang terakhir saja hanya berjarak sekitar 5 tulisan dari tulisan ini. Artinya, dalam satu tahun terakhir gue hanya menulis artikel dibawah sepuluh.

Blogger macam apa gue ini?!

But anyway, let me update you guys with my life.

Sejak gue didiagnosa GBS, di umur gue yang ke 28, hidup gue sedikit banyak berubah. Tapi gue gak bisa bilang kalau hidup gue menjadi lebih buruk.

It changed, but it was not getting worse.

Hidup gue sekarang menjadi berbeda.

Mungkin hidup gue nggak semudah dulu dan mobilitas gue nggak selincah dulu, dimana gue bisa traveling ke mana saja tanpa hambatan. Tiga tahun terakhir, gue lebih banyak ‘diam’.

Diam secara fisik, tapi sangat ber-progress secara mimpi dan pemikiran. Mungkin memang benar kata orang, ketika kita dibatasi di satu hal, maka akan ada hal lain yang diberikan lebih sebagai kompensasi.

Secara fisik mungkin kegiatan gue terbatas hanya di Jakarta saja. Gue menjadi semakin jarang bepergian, karena sedikit banyak gue disulitkan dengan kursi roda dan walker yang harus setia menemani.

Tapi kesulitan-kesulitan tersebut kini sudah menjadi hal yang rutin. Gue sudah bisa bisa beradaptasi dengan hal itu.

Tetapi jujur, pemikiran dan mimpi-mimpi gue tercapai lebih cepat dengan kondisi ini. I can start my own company. I enlarge my influence, and I started to develop an idea for a startup.

These kind of things I could never imagined to achieve before.

Tiga tahun ke belakang mungkin gue butuh bantuan kursi roda untuk berpergian. Tapi bukan berarti progress kesembuhan gue berhenti begitu saja. Mimpi gue untuk kembali berjalan dan berlari masih tetap menyala. I can assure you that!

Bahkan, tahun ini gue cukup optimis untuk benar-benar 100% wheelchair free. Target yang 1-2 tahun yang lalu terasa sangat jauh.

Umur tiga puluh benar-benar membuka chapter yang baru di hidup gue. Dan rasanya, di umur tiga puluh satu, hanya ada satu hal yang gue minta.

Ya Tuhan, mudahkanlah semuanya…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top