Mengintip Newbie Gadungan

Dua tahun sejak gue resmi diminta menuliskan mengirimkan sebuah outline, akhirnya buku ini brojol juga.

Judulnya Newbie Gadungan.

Newbie Gadungan

Sesuai dengan namanya, ide besar buku ini adalah mencoba sesuatu yang baru. Menjadi seorang newbie.

Buku ini berisi pengalaman-pengalaman pertama gue dalam berbagai hal. Mulai dari creambath ampe pengalaman masuk TV. Tentu saja gaya penulisannya dengan cara komedi, nafas terbesar gue dalam menulis.

Beberapa bab mungkin pernah gue tulis di blog ini. Tapi tenang saja, tulisan-tulisan itu mengalami perombakan drastis. Mulai dari cara penulisan hingga penambahan bit-bit lelucon di dalamnya. Jadi akan terasa berbeda banget ama apa yang pernah gue tulis di sini.

Gue juga berusaha keras agar tulisan gue tidak seperti arum manis. Yang cuma terasa manis tapi tidak berisi apa-apa. Untuk itu, di akhir setiap tulisan gue berusaha berbagi nilai-nilai apa yang bisa gue petik dari pengalaman-pengalaman itu.

Tanpa bermaksud menggurui sama sekali.

Gue sadar kalau dua tahun adalah waktu yang cukup lama untuk menulis sebuah buku. Selain karena kesibukan gue sebagai model yang menyita waktu, alasan utamanya adalah karena menulis komedi itu sulit sekali. Jauh lebih sulit daripada tulisan mellow atau tulisan-tulisan galau, at least buat gue.

Dibutuhkan mood, teknik khusus dan pemikiran yang lumayan serius untuk membuat bit-bit yang seru. Dibutuhkan beberapa menit untuk memikirkan sebuah punchline yang cuma bisa membuat tertawa selama 1-2 detik.

Comedy is a serious business.

Tulisan dalam buku ini juga telah melewati beberapa kali (kalau tidak puluhan kali) proses editing. Mulai dari editing yang gue lakukan sendiri (proses tulis, baca, tulis ulang yang tiada henti), first readers yang gue mintain tolong untuk memberi masukan, endorsers yang gue mintain pendapat, hingga tiga editor dari Gagas Media yang membantu gue selama proses penulisan. Bayangin aja, gue ampe ganti editor tiga kali!

Jokes garing yang tidak cocok akan diganti, yang terlalu kasar akan dibuang, yang kira-kira lucu akan diperbanyak. Semuanya demi membuat tulisan gue layak terbit.

Jadi jika dibandingkan dengan tulisan gue di blog ini, tulisan gue yang dalam buku akan jauh-jauh lebih matang.

Tapi tentu saja, komedi adalah masalah selera. Nggak bisa gue bilang tulisan gue akan terasa lucu dan menarik untuk semua orang.

Buku ini juga jauh dari kata sempurna, gue masih harus belajar terus untuk bisa menulis secara rapi dan konsisten. Teknik menulis gue juga masih harus  dikembangkan lagi.

Jadi kira-kira begitu.

Sementara itu, sambil nungguin bukunya terbit, kita dengar yuk apa kata para endorser gue?

***

Kata mereka :

“Sejujurnya, sudah cukup lama saya tidak menyelesaikan buku yang sedang saya baca. Tapi buku Tirta ini sebuah pengecualian yang sangat menyenangkan. Di setiap babnya, Tirta berhasil membuat saya untuk peduli dengan hal-hal baru yang ia pernah lakukan. Gaya menulisnya seperti seorang teman dekat yang duduk di depan saya dan sedang curhat habis-habisan. Ringan, lepas, dan sangat menghibur. Sebuah debut yang pantas mendapatkan dua jempol.”

Roy Saputra, penulis, entrepeneur, blogger di saputraroy.com

 

An excellent comedy writer yang membawa kita melalui pengalaman-pengalaman yang dia sajikan secara candid, polos, humble dan lucu!!! Loving this book so much!

Adhitya Mulya, penulis Jomblo dan Sabtu Bersama Bapak

 

“Menggelitik, mengalir.”

“Baca tulisan Tirta itu kalo diumpamakan naik mobil, dia bisa tiba tiba ke kanan, ke kiri, mundur, dan putar balik. Tapi kita tetap bisa menikmati pemandangan berupa fragmen-fragmen memalukan dalam hidupnya. Perjalanan yang penuh tawa.“

Rahne Putri, penulis dan blogger di rahneputri.com

 

“Ringan, menghibur tapi penuh makna. Buku yang menceritakan pengalaman yang sebetulnya dialami hampir oleh siapa saja, tapi Tirta membuat buku ini menjadi penuh isi dan pesan. Walau dikemas secara nyeleneh, tapi buku ini mampu memuaskan dahaga para pecinta buku yang rindu akan buku yang dapat dibaca setelah penatnya aktivitas. Tidak seperti namanya, Tirta memang menjelma menjadi Romeo yang memikat dengan aksara, tapi jelas ia tidak gadungan. Jangan lupa menikmati buku ini dengan secangkir teh dingin dan keripik kentang, lalu tenggelamlah di dalamnya.”

Falla Adinda, dokter, penulis dan blogger.

 

“Dulu banget, pas pertama gue baca blog si Tirta, gue langsung kepikiran kalo nih anak punya potensi gede buat jadi penulis komedi. Pas dikabarin nih anak beneran nulis, gue langsung penasaran buat baca. Yeah.. This dude writes the book so well! Jalan ceritanya enak, komedinya dapet, dan bagian paling kocak di buku ini menurut gue adalah cerita Tirta tentang PetroIdol. Buktiin sendiri deh!”

Alit Susanto, penulis dan blogger di shitlicious.com

 

Setelah baca naskah ini, menurut gue, baca tulisan lu itu kayak minum kopi pake gula tiga sendok. Manis banget! Nggak hanya itu, ada juga bumbu-bumbu komedi yang punchline-nya nggak ketebak. Boom banget! :))

Punten-nya mana?!

Kevin Anggara, penulis, blogger, youtuber.

 

 

Jadi, udah bikin penasaran? Tungguin beberapa hari lagi!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top