Lembaran pertama..

Oke, kita review kebelakang sedikit.

Dulu blog gue yang di multiply banyak bercerita tentang kebodohan-kebodohan masa kuliah, cinta, ngejar cewe, ditolak (hahahaha), dan pemikiran2 bodoh seperti itu.

Nanti akan gue posting beberapa kisah gue dari blog yang lama. Gue rasa itu karena faktor umur kali ya?dari gue yang dulu kuliah, jadi bawaannya itu becanda mulu.

Tapi karena sekarang gue yang udah kerja, meskipun baru sekitar 3 bulan, gue harap postingan gue bakal sedikit lebih dewasa dan membantu permasalahan bangsa. hehehe.

Oke, untuk sekedar informasi, gue udah lulus agustus kemaren.

Meskipun nilai sidang pas-pasan, sempet ganti judul pas udah bab 4, demam berdarah dan harus diopname seminggu, dan hampir melewati deadline dari jurusan.

Akhirnya gue berhasil lulus. Dan setelah lulus, gue langsung bekerja si salah satu kantor akuntan publik (yang katanya) terbesar di dunia.

Kantornya sendiri ada di sudirman, Jakarta Selatan (bener ga sih?). Ga usah gue sebut merk ya??bisa gawat kalo ketauan manager gue.hehe..

Jadi dengan demikian, gue harus meninggalkan kota bandung yang indah dan sejuk itu untuk bertarung dengan sesama budak korporat lainnya untuk mengais rupiah demi rupiah di Ibu kota kita yang hampir tiap hari macet ini.

Bekerja di kantor akuntan publik (dari sini kita singkat jadi KAP ya?) sendiri jadi salah satu pengalaman terbaru gue sebagai anak daerah. Gue adalah putra aseli Aceh, dan gue rasa ngga banyak orang aceh yang jadi auditor.

Ga tau kenapa ya?mungkin profesi auditor sendiri ga terlalu terkenal di aceh.

Yang paling terkenal itu jadi dokter, pns, polisi dan pedagang. Gue sendiri ngga tau. Banyak sekali remaja aceh yang ketika ditanya pengen jadi apa, pasti jawabannya seragam, paling standar jadi pns atau paling bagus jadi dokter.

Gue sendiri heran kenapa mereka pengen banget jadi pns. Mungkin enak kali ya?digaji untuk maen solitaire di kantor. Entahlah…

Gue sendiri jadi auditor karena kecelakaan, ya..kecelakaan. gue rasa, kalo gue ngga kecemplung di jurusan akuntansi, ngga akan gue tau apa itu auditor.

So, this is it. Lembaran baru hidup gue akan diisi dengan kisah gue menjadi auditor untuk beberapa waktu kedepan.

Kita mulai dengan kisah pertama..

2 hari setelah sidang skripsi, gue diharuskan untuk langsung mengikuti training staf baru di kantor gue.

Waktu itu bulan puasa, dan gue harus mengikuti training nya seminggu di kantor, dan seminggu lagi di puncak.

Trainingnya sendiri berjalan fluktuatif, tergantung trainernya, kalo yang ngajar asik, ya asik. Kalo membosankan, ya gue tidur dipojokan.

Berada di KAP internasional, banyak temen-temen gue disini yang merupakan orang-orang terbaik di kampusnya. Harus gue akui, mereka sangat pintar, dan buat gue yang punya kapasitas otak pas-pasan kayak vertebrata gini, gue harus berusaha keras agar tidak ketinggalan. Gue sendiri sempet minder dengan kapasitas gue yang seadanya ini.

Gue pribadi ngerasa, gue bisa lulus ke firm ini akibat campur tangan Tuhan dan sedikit keberuntungan.

Training kerja hari pertama sendiri berjalan standar. Kita disambut oleh pihak kantor dan dikasi materi tentang pengenalan kantor. Gue mah banyak ketawa ketiwi ama temen gue di sesi-sesi ini.

Maen sulap, curi2 buat tidur, becanda-becanda sambil ngelirik-lirik calon-calon wanita karir disebelah gue (jangan ditiru!hehe).

Namun ada satu hal yang berkesan banget buat gue waktu itu. Di satu sesi, adalah kata sambutan dari CEO firm gue ini.

Orang italia dan bahasa inggris nya aneh. Setelah hampir 15 menit dia ngomong dengan bahasa inggris logat italia yang kental banget, dia mulai nanya..

‘any question??’

‘……………………………….’

Dia bingung,..

Kita bingung..

Dia bingung…

Kita makan nasi padang..ngga lah!!

Hening, ga ada yang berani nanya. Ga tau karena materi terlalu jelas, atau malah ga ngerti sama sekali.

Karena ga enak, hening kelamaan, akhirnya temen gue jadi tumbal dan ngacung buat nanya.

Gue lupa dia nanya apa, tapi yang pasti, bahasa inggrisnya rada ngasal dan dia nanya dengan grammar yang salah banget, u know, kesalahan standar orang Indonesia dalam berbahasa inggris, dan kontan hal itu bikin semua orang ketawa.

Termasuk orang2 hrd dari firm ini yang notabene orang Indonesia juga. Mungkin pada mikir ya?kok bisa orang ini lulus seleksi..hehehe..

Tapi apa yang si CEO gue lakukan..

Dia malah nyuruh semua orang diem, dan bilang ke kita semua…

‘there are no stupid questions, but there’s only stupid answer’

Dan gue pun menangis terharu dan mulai berpikir buat kawin ama dia, ngga deng, hehe..gue cuma merasa terilhami.

Ntah kenapa kalimat sederhana itu begitu nancep di gue. Mungkin karena gue ngerasa gue sangat bodoh diantara temen2 gue yang lain.

Gue  sempet mikir yang aneh2, banyak pertanyaan2 muncul di kepala gue kayak gue mau ngapain disini, ngaudit itu caranya gimana, gue pulang naek apa,  gimana kalo gue salah dan pertanyaan2 idiot lainnya.

Tapi kata2 si CEO itu begitu berarti buat gue dan menginspirasi gue untuk terus maju.

Jadi intinya, ketika lo ga tau, lo ga perlu malu untuk bertanya, karena ga pernah ada pertanyaan2 bodoh ketika lo ga tau.

Dan ini memberi suntikan semangat buat gue, untuk belajar banyak disini. Dan ikut berkembang disini. Dan membuktikan pada diri gue sendiri kalo gue bisa.

Jadi, inilah dia, berbekal pengetahuan seadanya dari bangku kuliah dan kata2 sederhana CEO gue tadi..

Kehidupan gue sebagai auditor dimulai disini..

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top