Beberapa hari yang lalu, gue selesai ngurusin paspor.
Ga mau kemana-mana, cuma pengen bikin aja. Kali-kali aja ada yang mau bayarin gue ke luar negeri. Dan sebagai warga Negara yang baik, gue mengikuti prosedur dan alur yang resmi dalam pembuatan paspor.
Sempat khawatir juga sih karena KTP gue itu KTP Aceh, ternyata ga ngefek. Selama ber-KTP Indonesia, kita bisa bikin paspor di kantor imigrasi mana aja di Indonesia.
Dan dengan berbekal informasi yang gue dapet dari gugel. Maka gue akan sharing pengalaman gue bikin paspor di kantor imigrasi Jakarta Selatan, di jalan TB Simatupang,
Siapa tau bisa membantu teman-teman yang pengen bikin paspor dan ga tau caranya. Yang gue kasi tau berikut adalah cara resmi membuat paspor Indonesia.
Oia, hal yang paling utama yang harus anda punya dalam proses pembuatan paspor secara resmi ini adalah : STOCK SABAR!
Perbanyak stock sabar anda. Karena jika tidak, anda akan sakit hati melihat kombinasi dari orang-orang yang ga bisa antri, suasana yang gerah, orang asing yang didahulukan, pegawai yang baca koran di jam kerja, dan calo-calo yang berseliweran.
Kita yang berusaha menghilangkan suap ini cuma bisa mengelus dada.
Okay, here we go!
Hari Pertama (bisa diwakilkan dengan surat kuasa bermaterai):
Dateng pagi-pagi sekali, karena waktu gue dateng jam 8 kurang 15, (no antrian dibuka jam 8), gue sudah mendapatkan antrian no 347. Hanya Tuhan yang tau bagaimana ini bisa terjadi. Ambil formulir dan map yang dijual di koperasi deket tangga, seharga Rp5000.
Isi formulir yang disediakan. Tulis dengan huruf mesir kuno cetak.
Lengkapi dokumen pendukung paspor seperti dibawah ini :
- KTP, asli dan foto copy (fotokopi berbentuk A4, jangan difotocopy mengikuti bentuk KTP)
- KK, asli dan foto copy (gue waktu itu tanpa KK asli itu bisa lolos juga ;P, dengan muka memelas, gue bilang kalo KK asli punya gue ada di Aceh)
- Akte Kelahiran, (asli dan fotocopy)
- Ijasah Terakhir, asli dan fotocopy.
- Surat Kuasa, bagi yang ingin mewakilkan ke pembantu atau supir anda.
- Surat Rekomendasi, bagi karyawan atau surat permohonan ke kepala kantor imigrasi yang dituju bagi pemohon pribadi.
- Buku nikah, bagi yang udah nikah,
- Dokumen pergantian nama, kalo pernah ganti nama.
- Buku pelaut, jika anda pelaut dan ABK
- Buku diary, jika anda anak SD tahun 90an yang ingin nostalgia. hahaha
Setelah ambil nunggu no antrian, tunggulah sampai dipanggil.
Antrilah dengan baik dan benar, jangan antri sambil telanjang, pokoknya jangan!
Gue sendiri datang jam 8 kurang 15 dan dipanggil baru jam setengah 3 sore.
Lupakan proses pembuatan via internet, karena yang di internet itu anda cuma mengisi formulir yang sama dengan yang anda beli di koperasi, sisa prosesnya sama aja. Anda harus ngantri-ngantri juga.
Baru kali ini gue menemukan proses pendaftaran internet yang sama sekali tidak membantu.
Setelah nama anda dipanggil, kasi map berisi dokumen itu, tunjukkan dokumen asli (basa basi doang sih) dan setelah itu, anda akan dikasi form kecil putih berisi tanda terima dan hari dimana anda diharuskan kembali (Biasanya hari ketiga)
Hari Ketiga (proses ini tidak bisa diwakilkan)
Berpakaian yang rapi karena hari ini anda akan difoto untuk paspor anda yang berlaku 5 tahun ke depan.
Gue dateng pagi sekitar jam 8, rapih, baju udah dimasukin, ingus udah dilap, rambut belah samping, dan bedak udah cemong.
Tidak usah ambil no antrian lagi, langsung tancepin kertas putih tadi di depan loket 4 (gue lupa bagian apa).
Setelah menunggu sekitar sejam, gue dipanggil. Langsung ke kasir buat bayar. Dikasir nunggu lagi sekitar 15 menit.
Beres bayar Rp255,000 (untuk paspor 48 halaman), anda langsung naik ke atas bagian foto, tancepin lagi kertas bukti bayar dan anda akan dikasi no antrian (lagi).
Menunggu.. *ala Ridho Rhoma*
Menunggu..
Dan menunggu…
Gue datang jam 8 pagi, dan baru difoto jam setengah 6 sore, wajah ganteng gue yang pagi tadi sudah rapi, sudah kucel. Di foto paspor gue, gue jauh lebih terlihat seperti TKI daripada seorang artis auditor.
Mungkin kalo gue ke Malaysia, di imigrasinya gue bakalan ditanya.
“Berape lame nak kerja disini??”
Didalam juga bakal ditanya-tanya ama tukang fotonya, semacam interview gitu. Dia nanya, buat apa bikin paspor, mau kemana. Formalitas doang.
Cuma waktu gue ditanya..
Petugas : ‘dari aceh asli mas?’
Gue : ‘iya’
Petugas : ‘Oohhh..Waktu tsunami gimana? Kena?’
‘Hhhhhhhhhhhhhh, here we go again!’ Kata gue dalam hati
‘Jadi mas waktu tsunami, saya bla bla bla” kata gue dengan muka males2an akibat kelamaan antri.
Gue foto hari jumat. Abis foto, gue dikasi tau kalo gue harus kembali di hari senin minggu depan untuk pengambilan paspornya. Sekitar 10 hari kemudian.
Hari senin 10 hari kemudian,
Gue dateng sekitar jam 8, langsung menuju loket lima, ga usah ambil no antrian, tancepin kertas lalu menunggu.
3 jam kemudian nama gue dipanggil. Dengan semangat gue langsung maju, berpikir kalo ini adalah ujung penderitaan gue.
Begitu nyampe depan loket, si petugasnya cuma bilang
“maaf pak, punya bapak belum selesai. Coba kembali besok atau lusa.”
#$%^&*()(*&^%$$^&^!!!!
GUE UDAH NUNGGU 3 JAM DAN CUMA DIBILANG, MAAF BELUM SELESAI?? 10 HARI GUE TUNGGU GA ADA KABAR???GUE MAKAN JUGA PALA LO!!
“Atau bapak sms aja ke no pengaduan untuk melihat status permohonan bapak” kata dia lagi.
Emang sih, dibeberapa dinding ditempel no hape untuk melihat status perkembangan permohonan paspor kita, tapi gue ga make hal itu.
Karena berasumsi 10 hari sudah lebih dari cukup untuk membuat paspor yang harusnya beres seminggu.
Karena udah dongkol dan sangat telat untuk ke kantor, akhirnya gue cabut dari situ, sebelum gue kalap dan keluarin senapan mesin gue, dan mulai menembaki orang-orang disana.
Gue kembali senin depannya lagi, dan mengulang proses antri mengantri diatas.
Setelah menunggu (lagi) selama sekitar 2 jam, akhirnya buku kecil hijau itu ada di tangan gue sekarang.
Foto copy sekali, kasi fotocopian nya ke petugas dan
SELESAI!
Jadi begitulah, pengalaman gue dalam proses pembuatan paspor secara resmi.
Jadi gue recap ya.
Berdasarkan pengalaman gue tadi, jika tidak ada perubahan ekstrim terhadap pelayanan kantor imigrasi, maka gue menyarankan bagi anda yang ingin membuat paspor, maka GUNAKAN CALO SAJA!
Tenang, himbauan jangan menggunakan calo yang dipampang itu cuma basa basi saja, karena yaaa..calonya orang-orang dalam juga. Logikanya adalah, bagaimana calo bisa bebas keluar masuk tanpa bantuan orang dalam?
Biaya calo, dari hasil nguping gue selama ngantri, sekitar 500rb-750rb. Uang segitu ga ada artinya jika dibandingkan dengan waktu anda yang terbuang.
Ongkos taksi gue aja udah lebih dari itu untuk bolak-balik dari kantor ke kantor imigrasi selama 4 hari.
Temen gue pernah make jasa calo bayar 500rb, tinggal datang, foto, besoknya udah beres dan dianterin ke rumah.
Jika anda orang yang produktif, calo akan jauh menghemat waktu anda.
Calo tidak membuat anda mendapat tatapan sinis atasan anda karena masuk kantor kesiangan atau ijin keseringan.
Calo tidak membuat anda sakit hati dan ingin memecahkan batu bata dengan kepala anda, akibat setelah mengantri selama 3 jam, anda cuma mendapatkan kata-kata ‘maaf pak, belum selesai!’
Calo tidak membuat anda geram dan ingin menampar muka pegawai yang dengan santainya membaca koran di jam kerja sementara ratusan orang sedang mengantri kepanasan.
Beberapa diantara mereka ada lansia yang mungkin mau ngurusin paspor untuk naik haji.
Calo tidak membuat anda membuang jatah cuti anda terbuang dengan percuma.
Dengan menggunakan calo, anda telah berpartisipasi aktif dalam pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
Duit yang anda bayarkan ke calo bisa untuk biaya sekolah anaknya, yang mungkin suatu saat nanti bisa mengubah Indonesia menjadi lebih baik.
Dan itulah pengalaman dan saran dari gue.
Semoga berguna.
Silahkan sharing jika punya pengalaman serupa ataupun yang berbeda..
PS : Teman-teman gue punya pengalaman yang berbeda, silahkan baca bagian komentar jika ingin membaca pengalaman yang lain.
Baru kali ini ada postingan yang mengagung2kan calo, hehehehe
Untungnya saya bukan orang yang produktif tiap hari, jadi bakalan sempat nih ngantri2 begini, itung2 pengalaman : tapi belum sempet buat paspor *mau kemana juga emangnya* :p
klw gw pernah pake calo waktu bikin SIM,,itu juga pd akhirnya gagal juga.. emang bner,calo rata2 orang dlem dr tu gedung.. dan hal itu pernah berlaku waktu gw mw daftarin produk gw k BPOM…
jgn lupa oleh2 buatku yaaa :)
Klo ambil no antrian dari jam 6, mungkin (sekali lagi mungkin lohh) gak dapet nomer 300an gitu kali…. pengen ngurus paspor sendiri juga sih, biar murah! TAPI! Paling males klo prosesnya kyk gituuuu…. kpn yah ada pengurusan paspor keliling…..?!
Hidup calo! :mrgreen:
Hahahah… lucu banget blog nya mas! Makasih infonya, saya akhirnya mantap memutuskan untuk menggunakan calo…
Boleh tau ga nyari calo nya dmn??? Mw perpanjang passport tp gada KK nya,butuh bantuan bgt nih!!
@janey : wahh, saya ga menyediakan mbak, kan saya bikinnya jujur. :p
@mbakcantik : wahh, gue mengajarkan yang ga bener nih. hahaha
Holy German Schnitzel !!!!….. inpormatip sekali laporannya. matur nuwun sanget lho mas!! =)
Kalau gua yah pengalaman ngrus paspor, udah nyesek dri awal. Gua bru tau dri postingan lw ini ta, klu ngrus paspor itu bsa di kntor imigrasi mna pun, asalkan ber-KTP ENDONESAH. But the fact is, gw diwajibin sma kntor imigrasi Riau buat bkin KTP Riau (krna gua ber-KTP Sumut) spya bsa ngrus paspor di Riau. But, thank you udah sharing pnglman lw yg sngat brhrga ini ta…
Dengan menggunakan calo, anda telah berpartisipasi aktif dalam pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
Ngakak, abis pas bagian ini, salut banget dech… :D
@sabrina : hahaha, dasar. thanks anyway :)
gatel pengen konen eh salah komen….benerrrrrr…pengalaman perpanjang paspor bulan lalu…pake calo seminggu (biasanya 2-3 beres ???@@#$%%) berhubung lagi di luar kota jd seminggu sudah ada di tangan..malah dianterin…thanks to calo…
Hahahaha… gue pernah pake jasa calo waktu urus SIM A + SIM C di samsat bekasi. Transaksi di warung belakang samsat..
..and you know what??? Selesai dalam 1:47:00.. sumpeh, satu JAM empat puluh tujuh MENIT saja… :D
what a calo!!!
Aku kemaren bikin paspor di Imigrasi JakSel, alhamdulillah tanpa calo lancar-lancar aja mas. Prosesnya dari jam 8 pagi-11 siang. Sebelumnya memang pakai permohonan via internet. Sampai di imigrasi cuma nunjukin berkas asli sama ngasih fotocopyannya, ngantri bayar, ngantri foto, selesai. Tinggal ngambil paspor, dan bisa diwakilkan sepertinya.
Eh gue baru baca postingan ini.
Beberapa minggu lalu gue baru aja selesai bikin paspor. Di kantor imigrasi Bekasi yang baru buka sebulan. Ngga ada calo!!!
Seminggu lebih berapa hari juga kelar. Malahan pas gue mau wawancara, sebenernya gue salah baca tanggal. Disuruh dateng hari Selasa, gue malah dateng hari Senin, satu hari lebih cepet.
Tapi berbekal bulu mata bermaskara tebal, gue kedipin bapak yang duduk di balik loket, bisa dong gue wawancara dan foto satu hari lebih cepet dari jadwal. Muahahahaha..
Total sih, gue cuma bayar Rp. 13,000 buat map kuning imigrasi dan materai (materia 6ribu), Formulirnya gratis, Terus Rp. 255,000 buat biaya paspor 48 lembar. Itu doang.
Dulu juga ngurus SIM C ngga pake calo. Gue nekat ngurus sendiri. Emang sih 2 minggu baru jadi, soalnya 3 kali disuruh balik gara2 ngga lulus2 ujian praktek. Pas dateng buat ujian praktek yang ke3 kali, baru deh gue ‘dilulusin’. Itu pun setelah duduk bareng bapak polisi sambil ngobrol ngalor ngidul ngga jelas dan mamam nasi padang di bawah pohon rindang sebagai pelicin hehehe..
buset..dukomen asli harus dibawa ya? matilah kita, mending gw pulang ke aceh bikin di aceh aja kali ya….
Gue ngurus paspor di Simatupang juga tapi cepet meski tanpa calo. Caranya ngisi pra permohonan online (ada pilihan tanggal kedatangan dan kanim yang mau dituju) dulu jadi begitu datang langsung foto hari itu juga.
Waktu itu datang jam 7.30, giliran foto jam 2.30. Waktu itu hari Rabu. Seninnya udah jadi. Padahal katanya 5 hari. itu iseng2 doang mampir pas pulang malah udah jadi. Bayarnya 255 ribu ditambah biaya map 6000.
Satu-satunya yang bikin nggak sreg itu sikap para petugas yang kalo ngomong suka sembarangan.
kocak ni blog….. lanjut gan
kocak cara ngejelasinyah. haha
klo bikin paspor tapi ktpnya hilang bisa ga tuh?
@didi : Kayaknya gak bisa deh.
waaah.. beruntungnya gue.. :))
beberapa bulan yg lalu gue ngurus paspor di semarang. walopun antriannya bejibun, tapi urusan dokumen, foto, wawancara, selesai dalam sehari dari jam 9pagi-2siang saja. tanpa calo. alhamdulillaaah.. :)) itu semua berkat ngikutin saran guru gue: isi berkas via online. beneran lebih cepet lho..
bulan Desember akhirnya paspor gue udah gue perawanin, tapi sampe sekarang belom nambah cap imigrasi lagi. masih nabung2 buat jadi bolang :))
bang, mau jadi calonya aku gak. hehe
Astaga … Kayaknya nulis bagian paling akhir dengan emosi yg masih berapi” ._,
Gw pake calo. Dateng jam 3 sore. Duduk manis. 20 menit kemudian foto. Besoknya paspor jadi.
beda bang. di Aceh mnurut saya ribet tapi ternyata bikin paspor di jakarta 98x lebih ribet.
saya bikin paspor dri pengajuan sampe poto cuma 3 jam. trus balik 3 hari kemudian utk ambil paspornya.
temen saya butuh wakti satu hari dri isi formulir hingga poto. siapnya juga 3 hari.
mau nanya nih, jadi setelah gue baca, bikin paspor tapi blm mau kemanamana gapapa kan yaa?
Si calo itu kita cari y d mana ych kira kira
Gue si tersentuh ati pas doi bilang siapa tau duit nyalo buat biaya anak sekolah, yg barangkali ntu anak bisa memperbaiki indonesah
mau tanya nih aku mau buat paspor tpi kendaka kk asli ada di nyokap di banten. dan aku skrg posisinta di bandung. bisa gak sih kalau gak ngeliatin kk asli. kalau ktp asli ada. cuma kk doang. masih ragu juga kalau pake calo. :'(
Aku mau buat paspor, tp di kk aku masih ada nama kakak aku yg udah pada nikah. Itu ngaruh gak sih?takutnya udah ngantri lama2 dan jauh2 eh malah suruh perbaharui kk dulu:((
Klo bikin paspor tapi pake KTP biasa bukan e-KTP bisa gak yaa ?
Ini dikanim jaksel mana k?