Berbeda dengan mayoritas tulisan gue biasanya, tulisan gue kali ini agak serius dan agak panjang. Be prepared.
Beberapa waktu belakangan, di timeline twitter gue beredar nama yang mungkin cukup familiar. Ustad Felixsiauw, yang getol banget ‘berdakwah’ sambil jualan buku anti pacaran.
Timeline Twitter gue pun seolah terbelah, satu yang mendukung isi twit dia, dan yang lain menyindir terhadap isi-isi twitnya. Gue sih bisa dibilang netral, gue gak follow akun itu. Gue juga gak anti dengan orang yang menggunakan twitter untuk promosi.
Tapi sejak twit kontroversial dia tentang ‘ibu atau pegawai’ itu, gue jadi tertarik terhadap apa masalah yang dia bahas. Dan terakhir, dia melancarkan serangkaian twit tentang penolakan pengurangan subsidi bbm, dan secara gak sengaja, gue menemukan blognya felixsiauw dan menemukan analisanya tentang penolakannya. Link artikelnya bisa ditemukan disini.
Artikel ini sebenarnya ditulis 1 Juli 2012, waktu pemerintah waktu itu berencana mengurangi subsidi bbm, yang kemudian gagal. Namun karena isunya kembali naik ke permukaan, si ustad kembali mempromosikannya.
Sebagai orang yang bekerja di perusahaan minyak, sedikit banyak gue tahu tentang mekanisme industri ini. Dan membaca analisa ustad felixsiauw yang asal-asalan dan berkedok islami, gue jadi gerah.
Orang dengan jumlah follower 320 ribu orang (per Juni 2013), sudah dianggap sebagai ustad oleh orang banyak, harusnya dia bisa lebih berhati-hati dalam menyuarakan opini. Apalagi terhadap isu yang sensitif dan mengatasnamakan Islam.
Jadi dengan ini, gue tergerak untuk mengkoreksi postingan felixsiauw itu. Sebelum itu ada beberapa yang harus gue jelaskan.
- Meskipun masih jauh dari kata taat, gue masih seorang muslim. Jadi bagi pendukung fanatik ustad, jangan jadikan ini isu penyerangan agama.
- Ilmu tentang industri migas gue masih sangat cetek, jadi kalau ada koreksi sangat dianjurkan.
- Gue sebenarnya bukan orang yang doyan meladeni hal-hal kayak gini. Gak pernah ikutan twitwar, bukan selebtwit, dan gak suka mencari sensasi. Namun, aktivitas ‘berdakwah’ dengan modal ketololan bikin gue gerah.
- Gue ingin menjelaskan satu hal sebelum mulai. Teori Yahudi : yaitu teori dimana akal sehat dan logika gak bisa lagi berfungsi, salahkan Yahudi, Amerika, Illuminati, IMF, Asing, atau siapapun. Pokoknya salahkan orang lain atas ketololan kita.
Got it? Let’s get started. Kita bahas per twit di artikel yang ditulis si ustad.
1. gonjang-ganjing kenaikan BBM kembali menggema, kita lihat banyak reaksi bermunculan dimana-mana, tanda ketidakpuasan pada pemerintah
2. maklumlah, rencana kenaikan BBM ini membarengi rencana kenaikan TDL 10% pula pada awal April 2012, rakyat yg selama ini susah, bertambah
3. ada beberapa alasan pemerintah menaikkan BBM, yg paling getol katanya “subsidi BBM terlalu banyak dan dinikmati malah oleh orang kaya”
4. bila alasannya adalah subsidi, dan pemerintah kata “seharusnya subsidi ini bisa dipakai membangun sektor lain” maka ini adl akal bulus
5. karena pada faktanya, tak pernah ada pembangunan yg dirasakan kecuali sangat sedikit sekali, ambil contoh jalan raya yg tak pernah laik
Versi gue, ini cuma masalah sebab akibat. Kenapa pembangunan mandek? Karena uangnya habis untuk subsidi bbm dan listrik. Bukan sebaliknya.
Setau gue, porsi belanja terbesar APBN itu habis untuk subsidi dan gaji pegawai negeri. Sisanya baru dibagi-bagi untuk pendidikan, kesehatan, pembangunan, dan lain-lain. Jadi, dengan logika melakukan pembangunan dulu dengan tetap mensubsidi bbm, uangnya datang dari mana? Dari langit?
6. bila dikata pemerintah merugi krn subsidi tll besar, inipun penipuan dan jg pengakuan bhw pemerintah adl perusahaan, bukan pelayan rakyat
7. semua alasan pemerintah untuk menaikkan BBM adl mengada-ada, dan tak pernah ada, penipuan untuk menutupi alasan hakikinya
Ini murni opini. Gue mendukung seseorang untuk bebas berpendapat.
8. hakikat kenaikan BBM ini sebenarnya adl liberalisasi ekonomi dlm sektor migas, yg merupakan kesepakatan dgn IMF pd 1997
9. dan liberalisasi ekonomi ini tmsk 1 diantara 4 poin kesepakatan dgn IMF yaitu 1) hilangkan campur tangan pemerintah
10. 2) privatisasi (swastanisasi) 3) liberalisasi (hilangkan proteksi dan subsidi) dan 4) memperbesar masuknya investasi asing
11. sederhananya, IMF minta agar Indonesia menjual negara dan penduduknya ke tangan asing, meminta rakyat bersaing dgn perusahaan raksasa
12. hasil akhirnya sudah bisa kita tebak, pengerukan besar2an kekayaan kaum Muslim, dan penjajahan secara ekonomi kepada kaum Muslim
13. terang sudah, alasan naiknya BBM krn “harga minyak dunia naik” hanya dibuat2, nyatanya itu sudah jadi kesepakatan dgn IMF sejak 1997
Gue ketawa waktu baca ini. Tulisan dibuat tahun 2012. And for your information, hutang Indonesia kepada IMF sudah lunas sejak tahun…2005! Silahkan baca artikelnya di sini atau di sini.
Kita pake akal sehat aja, kenapa kita masih harus mengikuti perintah IMF, padahal kita udah gak ada kepentingan dengan IMF.
Mungkin bakal ada yang bilang : “Tapi bisa aja mereka tetap mengendalikan Indonesia gitu ta.” : Masukkan Teori Yahudi disini sebagai jawabannya.
Hutang pemerintah Indonesia saat ini kebanyakan berasal dari penerbitan surat hutang atau obligasi.
Lanjut?
14. dalam Islam, amalan seperti ini adl haram, krn Allah memerintahkan agar kaum Mukmin tak boleh dikuasai oleh kaum kafir
15. selain itu, Islam telah menggariskan bahwa barang tambang termasuk minyak, bukanlah milik negara melainkan milik ummat seluruhnya
16. sabda Rasul: “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal; air, padang rumput dan api (energi/barang tambang)” (HR Abu Dawud, Ahmad)
Hadits ini sahih, gue pernah dengar. Gak akan gue ragukan.
17. artinya, pemerintah tak boleh menghargai minyak yg tersimpan di bumi kaum Muslim dgn harga dunia, yg naik seiring naiknya harga dunia
18. dalam Islam, harga minyak yg diambil oleh pemerintah di bumi Muslim adalah 0$ karena kepemilikannya teruntuk ummat seluruhnya
19. dan sebenarnya yang dikatakan “pemerintah mensubsidi BBM, sebenarnya tak pernah ada, malah pemerintah diuntungkan, bukan subsidi
20. coba kita sejenak berpikir, Indonesia itu negara plng repot, harga minyak dunia naik dia susah, harga minyak dunia turun diapun susah
21. harusnya kl pemerintah bilang dia subsidi minyak, dia hepi dong kalo harga minyak turun, tapi dia susah juga krn ktny eksportir minyak
22. lha kalo eksportir minyak harusnya kan hepi kalo harga minyak dunia naik, tapi Indonesia nggak, aneh kan? akal bulus aja tuh naik BBM.
Faktanya, Indonesia adalah negara importir minyak. Sejak tahun 2008, kita sudah keluar dari OPEC (negara-negara penghasil minyak). Konsumsi bbm sudah melebihi produksi dalam negeri. Efeknya, kita harus impor dari negara lain.
Produksi harian kita cuma sekitar 800 ribu – 900 ribu barel per hari. Jauh dari masa keemasan kita di tahun 70an yang bisa mencapai 1,6 juta barel per hari tahun 1977. Dengan jumlah kendaraan yang jauh lebih sedikit, bisa dibayangkan kan kenapa harga bbm murah?
Saking putus asanya, pemerintah memanggil bos 10 perusahaan minyak untuk menggenjot produksi minyak dalam negeri. Beritanya bisa dibaca di sini.
Jadi, dengan membeli dari luar negeri wajar dong kalo pemerintah khawatir subsidi bbm akan membengkak?
Udah? Ini bagian paling menarik dari analisa si ustad.
23. sy coba share apa yg dimaksud “subsidi” oleh pemerintah, begini ceritanya,
24. pemerintah anggap minyak kita sama seperti harga dunia, taruhlah skrg 120$/barel dan biaya produksi sampe jd BBM 10$/barel
25. jadi harga minyak seharusnya = (120$/barel + 10$/barel x Rp. 9000/1$) : 159 lt/barel (1 barel = 159 lt) = Rp 7.358 / liter
26. nah, jadi krn sekarang pemerintah jual Rp. 4500/lt jadi dia klaim udah rugi krn subsidi sebesar Rp. 2858/lt (rugi? emang perusahaan?)
27. pdhl kejadiannya gak bgt, sebenarny nilai minyak yg diangkut dari tanah kita sendiri adl 0$/barel (kan punya sendiri, gak beli ini)
28. jd harga minyak sebenernya = (0$/barel + 10$/barel x Rp. 9000/1$) : 159 lt/barel = Rp. 566 / liter (hah? serius? >> bener kok)
29. jadi sebenernya rakyat Indonesia sudah subsidi pemerintah 4500 – 566 = Rp. 3936/liter >> bukan pemerintah yg subsidi kita
30. emang mungkin harga minyak semurah itu? >> mungkin banget, coba cek gambar ini >>
31. memang harga BBM di Indonesia lbh mending dr jepang yg Rp. 9292/lt >> tp inget, jepang gak punya minyak, dan coba liat GNP nya!
32. harga Rp. 9292/lt affordable bg org jepang yg kaya2, indonesia GNP-nya seupil mau dihajar lagi sama kenaikan BBM >> *tepokjidat capede!
Reaksi pertama gue waktu baca itu ngakak, terus ngerasa miris.
Menurut si ustad, cuma perlu uang sebesar $10 dolar per barel, untuk mencari, menggali, mengekstraksi, memproduksi, memindahkan, menyuling, menyimpan, dari minyak mentah yang tersimpan ribuan kaki dibawah tanah, yang lokasi penggaliannya mungkin berada di tengah hutan atau di tengah laut, hingga bisa dipake di kendaraan.
Atau ustad punya doa khusus yang bisa bikin hal kayak gitu jadi kenyataan?
Mungkin ustad lupa kalo harga minyak dunia itu sesederhana hukum permintaan dan penawaran. Dimana kalau permintaan meningkat, pasokan tetap, harga akan meningkat.
Dan kita tidak bisa semata-mata mengkonsumi semua minyak yang kita terima, karena jenis minyak itu berbeda. Tingkat gravity dan kadar belerang yang dikandungnya. Hal ini juga harus dicocokkan dengan kapasitas penyulingan yang ada di Indonesia. Gak semudah gali, ambil terus masukin ke tangki bensin mobil.
Kita tetap harus membeli minyak dari luar sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
33. jadi dear tweeps, dari segi logika kenaikan BBM ini adl penipuan, dan dari sudut pandang Islam ini adalah keharaman yg besar
34. di zaman Rasulullah dan Khulafaurrasyidin, fungsi pemimpin adl pelindung ummat, Rasul katakan “Imam laksana perisai”
35. di zaman kapitalisme, pemerintah berubah jd broker penjajah yg menjual kekayaan ummat, dan menguntungkan dirinya sendiri
36. di masa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin serta Khilafah Islam, ummat terjamin terpenuhinya keperluan pokok, dgn hukum syariat Allah
37. di masa ini, saat kapitalis merajalela, ummat-lah yang harus menjamin keperluan pokok pemerintah, bahkan keperluan mewahnya, pesawatnya
38. maka kenaikan BBM ini bukan hanya harus ditolak, namun kita pun harus menyadari, ini akan selalu terjadi selama kapitalis sistemnya
39. karena itu haruslah kita serukan, hanya syariat Islam yg akan mengatur dengan adil, hanya Khilafah yg mampu kembalikan kebaikan ummat
40. disampaikan Rasul “seorang imam (khalifah) adl pengatur urusan rakyat dia dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya” (Mutafaq alaihi)
41. hanya syariah dan khilafah yg mampu menghapuskan kedzaliman dan mengangkat penjajahan, dan itu adalah tuntutan iman
Sebagian besar hanya opini. Gue gak akan mendebatnya.
Sebenarnya, gimana sih mekanisme industri migas di Indonesia?
Industri migas itu adalah industri yang sangat beresiko, mahal dan rumit. Lo mencari minyak yang tersimpan ribuan kaki dibawah tanah, dengan ‘membaca’ kondisi tanah di atasnya. Lokasinya bisa di gurun, di hutan, di kutub bahkan di tengah laut. Gue pernah baca, persentase keberhasilan eksplorasi migas itu cuma sekitar 30%.
Kalo lo sebagai negara, punya duit 100 juta dolar, lo mending bikin jalan, jembatan, sekolah, atau eksplorasi migas yang kemungkinan berhasilnya cuma 30%?
Trus gimana?
Gue akan menjelaskan sedikit. Indonesia menganut konsep Production Sharing Contract (PSC) dalam industri migasnya.
Berbeda dengan konsep Tax and Royalty yang banyak dianut di luar negeri, kita jauh berbeda. (konsep Tax and Royalty menyatakan setiap minyak yang ditemukan adalah milik perusahaan migas, pemerintah hanya mendapatkan persentase royalty dan pajak.)
UUD 1945 pasal 33 kita melarangnya.
“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”
Minyak yang terkandung di dalamnya tetap milik pemerintah.
Pemerintah punya lapangan nih (yang mungkin letaknya di hutan atau di tengah laut), dia bilang ke perusahaan minyak (yang dianggap mampu dari sisi teknologi, modal dan sumber daya) yang tentunya sudah melewati proses bidding.
“Eh, lo cari deh minyak di tanah gue itu. Kalo ada minyaknya, kita bagi dua minyaknya (persentasenya biasanya 85-15). Kalo gagal, biaya lo yang udah keluar gak mau gue ganti. Kan gue menganggap lo mampu, gak mungkin gagal dong?”
“Kalo ketemu minyaknya, lo produksi deh selama 20-30 tahun. Gue bakal ganti semua biaya resmi yang lo keluarkan (cost recovery). Selesai masa kontrak, semua aset yang udah lo bangun itu akan gue ambil alih karena status kepemilikannya yang dari awal emang punya gue.”
“Oia, gue juga pasti ngaudit lo tiap tahun dan semua biaya yang mau lo keluarkan harus gue setujui dulu.”
Nah, itu production sharing contract secara sangat sederhana. Pinter kan pemerintah? Ustad ngerti gak masalah ini?
Jadi, sering banget kan ngeliat gambar peta Indonesia dengan bendera-bendera asing letak ladang minyak? Pertanyaan gue, pernah ngeliat dimana bendera Indonesia yang diwakili Pertamina? Enggak kan? Mungkin jauh lebih banyak.
Lagipula kenapa? Itu kan letak ladang-ladang dimana perusahaan minyak bekerja untuk pemerintah. Semua minyaknya itu milik pemerintah. Itu kayak lo nunjukin dapur, dimana ada pembantu rumah tangga lo yang lagi masak buat makanan keluarga lo.
Gue setuju kalo pemerintah seharusnya bukan perusahaan, tapi harusnya menjadi orang tua. Yang kadang, cara mengajarkan anak-anaknya bukan melulu memanjakan dengan bbm murah, tapi kadang harus dengan cara yang agak keras.
Perilaku manusia, semakin murah barangnya, kita akan semakin merendahkan nilainya. Kita akan jadi semakin boros, subsidi akan semakin besar, dan sektor-sektor lain akan semakin tertinggal.
Gue sangat segan dengan seorang ustad (guru). Guru mengaji gue dulu selalu berhati-hati, menjaga lisannya, berwibawa, dan memilih diam jika tidak mengetahui isu-isu tertentu. Gue selalu segan dengan seorang ustad.
Tapi entah kenapa, makin kesini makna kata ustad makin terdegradasi.
Hal-hal yang gue tulis di atas sebenarnya cuma modal googling, dan tersebar di seluruh media di Indonesia.
“Ya tapi keabsahan media emang masih bisa netral? Media udah dikuasain Yahudi!” masukkan Teori Yahudi disini sebagai jawaban.
Seandainya si ustad lebih bijak menyebarkan informasi berkedok dakwah terhadap ratusan ribu followersnya. Atau kalau emang gak terlalu mengetahui isu sebenarnya, mungkin lebih baik diam dan berkonsentrasi terhadap isu pacaran atau terus jualan buku #UdahPutusinAja.
Dunia menjadi semakin buruk bukan karena orang-orang tolol yang terlalu banyak, tapi karena orang-orang pintar memilih berdiam diri.
Beh cerdas ta! Good one!
Lagian ya kalo gak salah, tahun lalu itu Indonesia pinjemin dana ke IMF sekitar 1 juta dollar (if im not mistaken), jadi bargaining position Indonesia udah jauh lebih tinggi sekarang. Ibarat kata, kita udah bisa jalan dengan dagu terangkat dibanding tahun 97.
luar biasa ta…
aq cuma berharap apapun yg diusahakan pemerintah
semuanya mmng benar2 untuk rakyat..
mudah2an…
1 lagi,
nilai seorang ustad mmng udah jauh bergeser ta,
popularitas kemudian menghasilkan fulus mngkin 1 penyebabnya
apa lagi ustad soulmate,
masa iya ustad unjuk mesra2an di depan publik *sigh
anyway thanks infonya
yakin tuh PSC nya uda jalan dengan baik dan transparan? just asking, hahaha. selama kita gak ganti bahan bakar, masalah ini akan terus ada. lagipula sampai saat ini belum ada yang ngalahin fossil fuel dari segi densitas energi maupun kepraktisan dalam penggunaanya (hydrogen cuma 4-5an, minyak 30an). yang paling gede sih mesin fisi nuklir, cuma masih pada takutan orang.
saatnya pakai nuklir nih haha, kim jong un!
lagi pula mau sebesar apapun penolakan rakyat, subsidi bbm pasti ilang kok. market uda lebih suka ke arah situ. sampai kapan kita mau dimanja? mending susah di kita daripada susah di anak cucu kita.
ada benernya juga sih bro logikanya dibanding ustadz felix tpi indonesia masih tergantung ma imf coz setiap negara bisa kena krisis imf ada untuk membiayai negara yg sakitt kan kita pakai kurs mengambang. soal psc 85% itu kan mentah kita blum bisa mengolah kalau setahu ane 85% dijual ke asing dan kita beli yg udah bisa langsung digunakan. thanks bro koreksinya dizaman manusia taklid buta logika loe masih jalan haha
Rasulullah sendiri pernah bersabda (yang isinya kurang lebih) “Serahkan segala sesuatu pada ahlinya”. Gue rasa ya, ini ustad udah jauh melangkah dari keahliannya. Walaupun paham Al-Qur’an dan hadis, tapi dia kan bukan ahli ekonomi makro ataupun bukan ahli geodesi, geologi, petroleum, de el el.
Mestinya, dia lebih baik ga perlu ngomentarin bagian detail teknis dari masalah itu. Gue setuju ama lo, opininya kalau pemerintah harus memudahkan rakyat sih sah-sah aja, tapi kalo alasan untuk menjustifikasinya terkesan “taking for granted” dan ga ilmiah kan kesannya si ustad sotoy. :p
Ini seharusnya jadi pelajaran berharga buat pemuka Agama. berdakwah itu wajib, tapi jangan nodai dengan opini-opini yang tidak ilmiah. Itu malah bikin orang di luar Islam ketawa ngakak karena kekonyolan dia sendiri.
And personally, gue favorit banget ama quotes penutupnya ” Dunia menjadi semakin buruk bukan karena orang-orang tolol yang terlalu banyak, tapi karena orang-orang pintar memilih berdiam diri.”
walaupun anda kemukakan berjuta teori ttg perminyakan dan tetek bengeknya….anda gagal melihat “big picture” apa yg dibilang felixsiauw sbg muslihat/tipu daya yahudi.
anda mungkin salah satu orang yg percaya konspirasi yahudi(ashkenazi) adl omong kosong a.k.a bullshit….tapi itulah yang terjadi. sejak awal soeharto berkuasa, rockefeller dan kapitalis2 yahudi dengan enteng sudah meng-kavling2 SDA2 kaya untuk keuntungan mereka sendiri sampai sekarang, kedengarannya berlebihan…tp tdk perlu otak einstein utk paham ttg itu.
benar, dunia menjadi semakin buruk bukan krn orang tolol makin banyak, tapi orang2 yg ngakunya pintar tdk sadar dibodohi orang2 yg jauh lebih pintar!
Gan, gak pengen coba ngasih komentar kelurusan ini ke situs beliau?
@Taka no Me : Tidak usah, tujuannya bukan untuk menyerang pak Felix. Untuk mengedukasi publik kok.
@Jamie : Sejujurnya, saya percaya teori konspirasi itu. Saya sempet baca sejarahnya Berkeley Mafia. Tapi saya tidak menggunakannya sebagai jawaban untuk setiap masalah yang kita hadapi. Sesederhana itu.
@Chairul Azwar : Terima kasih. saya setuju dengan anda.
@Dennis : Sistemnya tidak berjalan dengan sempurna, tapi itu terbaik yang kita punya saat ini.
artikel ini pasti hasil konspirasi anda dengan agen yahudi, cia, fbi, nsa, fda, dan anda pasti seorang pengikut nwo!!!
memang delusional menyalahkan konspirasi yahudi utk segala hal, kecuali untuk hal2 yg relevan, pencabutan subsidi BBM termasuk dalam salah satu konsensus washington yg liberal dan tdk pro rakyat…dan bagi conspiracy theorists, washington consensus adlh bagian dari program liberalisasi ekonomi global yg dimotori oleh yahudi (ashkenazi) via bank dunia,IMF dll.
“You call us PARANOID… we call you UNINFORMED” -conspiracy theorists-
Subsidi BBM memang harus dikurangi, memang sudah waktunya. Tapi APBN-nya apa ngga di-mark up? Setidaknya kita harus awasi juga. Selama sistem masih corrupted, saya sih ngga akan pernah pro pada keputusan pemerintah. imo.
Wah, bagus nih bro..
Kmaren sempet ngobrol sama salah seorang broker yang notabene-nya pasti tau hal-hal kaya gini.. Subsidi malahan bikin rakyat sengsara.. Soalnya subsidi itu bisa disalahgunakan untuk kepentingan yang lain..
Misalnya, bisa terjadi penyelundupan bahan bakar di tengah laut, pada saat pengiriman yang dibeli oleh sekelompok orang tertentu yang mau menurunkan cost production industri-nya karena bahan bakar untuk industri mahal..
Dan para broker itu tahu banget bahwa industri migas di Indonesia belum bisa disentuh, karena warisan dari jamannya suharto.. Heheheh..
Dan untuk Indonesia, ya kita tahu sendiri lah bahwa permainan yang kaya gini paling banyak.. :D
Panjang sebenernya kalo diceritain.. Wakakak..
Tapi kalo harga BBM ga naik, percuma..
Orang semua harga sembako dsb udah naik duluan..
Yang ada kaya pas waktu itu BBM dimurahin.. Harga sembako yang udah naik ga turun juga toh.. Wekekek..
per tahunnya. Dengan cadangan minyak yang ada sekarang, minyak Bumi masih bisa dipakai sampai 120 tahun lagi, jika konsumsi dunia diasumsikan tidak bertambah.
Analisisnya keren, argumentatif mungkin.
Tapi kurang asertif.
termasuk orang tolol yg komenin ustad botol
jangan hanya mengedukasi publik, tp juga mengoreksi diri ‘masih perlukah diedukasi publik’?
artikelnya bagus, cerdas. kapasitif.
Tapi mau bilang ati2 aja, media yg kamu jadikan pembanding relevan gak kontenny? beneran gak?
Rawan lhooo skarang ini pikiran dipelintir media. Apalagi soal data :)
Gue auditor pemerintah di satu direktorat badan yg mengawasi migas.
Akhirnya ada yg bisa nulis artikel semacam ini dengan sederhana.
Kurang lebih memang seperti itu kondisi realnya.
Sebenernya solusi paling adil ya yg kemaren itu, penerapan 2 harga; yg tetap disubsidi adalah kendaraan angkutan barang dan publik. Tapi, sayangnya rakyat Indonesia pun ternyata korup juga jadi ga bakal berjalan tuh dengan efektif.
APBN kita dah ga sehat, masa 1/3nya dibakar jadi asap ama jutaan Avanza.. Harga Premium dan Solar (jangan pakai istilah “BBM” lagi karena cuma 2 itu yg disubsidi) naik memang akan mengakibatkan harga-harga barang naik karena ongkos transportasi naik, tapi akan jauh lebih buruk kalo subsidinya tetap seperti sekarang.
Lepas dari konspirasi Yahudi atau alien Mars, masalah manja ini sbenernya harus jadi isu yg ga boleh diremehin. Gue skrg lagi tugas di daerah penghasil minyak, yg rakyatnya sudah dimanja ama rajanya dulu sejak Belanda belom dateng dengan berbagai subsidi. Akibatnya, sampai skarang orang-orang sini jadi malas, ga produktif. Gue cuma ga mau seluruh rakyat jadi manja dan menyebalkan bro..
Baru aja makan di warung mie, dan liat mobil yang nyalain mesin (dan ac). Ternyata yang punya mobil lagi makan mie di dalem mobilnya. Warung mienya gak penuh ya, acuma emang gak ada ac.
Ini contoh kecil gimana orang kita nganggep murah bensin. Contoh lain banyak lah (naik motor walau cuma ke warung depan, satu rumah bawa mobil sendiri2, dll).
keren bero jadi sedikit tahu
Kalo gue jadi presiden, gue akan bilang dari awal kalo BBM akan naik tiap tahun. Tapi gue juga bilang ‘tahun pertama gue bangun tol lampung-aceh, tahun kedua RS gratis tiap kabupaten’ dll. Biar rakyat sadar kalo duit yang selama ini kebakar via BBM bisa digunain buat hal lain yang lebih berguna
hhhmmm……
saya bukan ahli di bidang migas, juga di bidang agama…
saya cuma mau beropini disini..
Indonesia negara kaya bro, baik SDA maupun SDM..
tapi kok ya gini-gini aja, gak keliatan kalo kita kaya..
menurut pendapat awam gw, ya karena SDA kita dikuasain oleh asing..
diatas kertas mungkin 85:15, tapi kenyataannya? gw gak tau sih apa yang terjadi.. tapi logikanya, kalo kita bisa produksi sebanyak itu, gak perlu lagi tuh ngimpor-ngimpor minyak.. ya gak sih?
( coba googling “PETRAL” deh, itu anak perusahaan Pertamina bagian ekspor-impor migas yang menurut gw patut dicurigai, karena lebih milih berkantor di Singapura daripada di Indonesia )
saya sih jujur agak ngerasa aneh aja sama kenyataan di lapangan, terutama di kampung saya, yang BBM nya sepertinya langka nyaris sepanjang tahun hehe
dan pas ngebaca buku ttg Hugo Chavez, malaikat dari selatan (pernah baca bukunya ga bro?) kondisi negaranya dulu persis seperti negara ini, tapi subsidi BBM di negara sana jalan, toh negaranya malah makin makmur, jadi soal subsidi ini rada ajaib juga ya.
dan ya itulah kenapa pengalihan subsidi larinya selalu ke bantuan langsung tunai yg nggak mendidik amat sangat itu,
ah entahlah, sampeyan mungkin memang sang ahlinya, mari kita sama2 liat ujung dari pengalihan subisdi ini, apakah bener akan bikin ekonomi atau apalah di negara ini makin loncer, yg jelas kenaikan BBM itu sungguh nggak asik, dan keputusan yang beneran nggak asik.
demikianlah :)
@warm : Saya tau Hugo Chavez, bukan pengidolanya, tapi saya kagumi keberaniannya. Tapi perbedaan terbesar Venezuela dan Indonesia adalah. Venezuela adalah negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. sangat wajar mereka mensubsidi bbm. Meskipun begitu, inflasi disana puluhan persen. Kita mau hidup seperti itu?
@indon.cerdas : baiklah, saya cari tau. Saya setuju Indonesia negara kaya. Tapi bukan dalam hal migas. Tanah kita subur, tambang kita banyak. Tapi sayang sekali, bukan minyak. Yaitu tadi, produksi harian kita (dengan persentase PSC0 cuma sekitar 900 ribuan barel per hari. Konsumsinya? diatas itu.
hmmm.. yang tercatat 900ribu barel, yang dibawah tangan?? aneh rasanya kalo produksi cuma sedikit, wong yang nggarap banyak banget..
menurut hemat saya, harga minyak seharusnya tidak naik, tapi pendekatannya bukan seperti yang Felix sampaikan.. terlalu delusif
pendekatannya seharusnya, perbaikan sistem, awasi ekspor-impor minyak.. basmi mafia2 minyak di PETRAL, dsb, dsb…
tapi ya mungkin susah yaa, wong kebanyakan Indonesian sila pertamanya sudah ganti jadi “Keuangan Yang Maha Esa”, hehe..
anyway, terimakasih mas Tirta atas tulisannya yang memancing diskusi ini.. :)
Akhirnya ada yang bisa menjelaskan makna “diam itu emas”. :)
Mas romeo : Yang anda kemukakan sudah benar dan tidak perlu anda mengklarifikasi ke website ustd felix. Karena apa yang dituliskan dan di tweetkan ustadz felix ini semua angka2 termasuk sistem pola berfikirnya sama persis dengan yang ditulis Kwik Kian Gie. Jadi angka, perhitungan dll hanya “COPY PASTE” dan tentunya ditambahi dengan pendapat pribadinya di bidang non teknis. Rumus yang dipakai pak kwik (saya malas menyebut rumus yang dipakai ustd felix) merupakan cara perhitungan dengan metode marginal cost. Sementara rumus yang dipakai pemerintah adalah memakai metode uplift cost. Sekarang, mana yang benar? Dua2nya benar namun permasalahanya adalah salah satu rumus tsb hanya dapat berlaku pada saat tertentu saja. Marginal cost (pak kwik) akan berlaku saat :
1. Semua produksi migas Indonesia semuanya langsung dapat diolah ke kilang (refinery) untuk bisa diubah menjadi BBM.
2. Harga crude oil kita dihargai sesuai dengan penentuan harga crude dalam negri, dan bukan dari ICP.
3. Jika minimal 60-100% ladang migas kita dikuasai oleh pertamina (hal ini erat kaitanya dengan besarnya DMO yang akan juga bertambah besar ke pemerintah).
4. Tetap harus memperhitungkan biaya eksplorasi, produksi (tidak hanya refinery saja)
5. Produksi migas kita lebih besar dari konsumsinya.
Sementara rumus yang digunakan pemerintah menggunakan uplift cost. Mengapa menggunakan cara ini?
1. Dari jumlah produksi migas sekarang sekita 840k barel/day. Setidaknya hanya 600k yang dapat diolah di kilang kita. Selebihnya minyak mentah kita harus dijual atau dikilangkan ke negara lain. Intinya apa? Kapasitas kilang kita kurang untuk memproduksi.
2. Kita memakai harga ICP dan bukan harga minyak mentah dalam negri. Mengapa? Karena produksi kita jauh dibawah konsumsi. Kalau kita membeli dari negara lain maka sudah tentu patokanya ICP. Selain itu di UU 22/2001 juga menyatakan bahwa kita harus mengikuti harga ICP (saya sepakat kalau UU ini juga harus dibenahi dan diperbaiki)
Dari kedua rumus tsb apabila dihitung sebenarnya angkanya tidak akan terlalu jauh. Hal ini sudah pernah dilakukan pengkajian secara ilmiah. Sehingga harga keekonomisan BBM saat ini kurang lebih sekitar Rp 8500-Rp 9000.
Yang harus diwaspadai oleh pemerintah saat ini adalah ketika harga BBM telah mencapai harga keekonomisan pasar dunia. Maka Pertamina wajib untuk bisa bersaing di bidang hiir migas juga.
Janji realisasi dari pemotongan subsidi BBM yang seharusnya kita kawal, kritik dan terus dipertanyakan dalam perjalananya. Konversi ke gas, pengembangan energi alternatif dsb-nya menjadikan hal yang wajib dilakukan.
Gw rasa emang artikel ini ada cocoknya, coba bayangkan saja gan fi felixe hanya meraih populer dari jualan “mantan mualafnya” dan dia memang tidak faham waqi’
Mau jualan buku saja harus buat isu2 murahabn,
mbok yao realistis, BBM itu SDA tidak dapat dperbarui dipakai sekarang dan kedepan juga habis.
Wah, mantap sekali bro pencerahannya.
Gini, menurut saya pribadi subsidi BBM mestinya tetap ada tapi dalam jumlah yang terbatas.. dikhususkan untuk kendaraan2 yang produktif misalnya truk2 dan mobil pikap yang dipake angkut hasil bumi, alat angkut hasil produksi pabrik, dan angkutan massal. Nah, subsidi yang buat kendaraan pribadi itu yang harus dikurangi (mungkin bisa dilakukan dengan regulasi khusus). sebagai konsekuensinya, dana yang dulunya dianggarkan buat subsidi BBM dialihkan untuk membuat fasilitas angkutan umum massa yang sistemnya lebih baik. Kebanyakan orang naik kendaraan pribadi karena angkutan umum gak reliable, kan.. dengan begini, orang jadi beralih ke angkutan umum karena hemat biaya dan hemat energi. di sisi lain juga mengurangi kemacetan lalu lintas.. sekali lempar kena tiga..
Yah, itu cuman uneg2 saya yang hanya rakyat jelata sih.. yang mungkin tidak masuk akal buat pemerintah..
Yang paling mungkin kita lakukan saat ini apa? Ya berhemat. kalo bisa jalan kaki gak usah naik motor.
Ada beberapa hal yang ingin saya klarifikasi dari artikel anda
Pertama- tama, menurut saya apa salahnya ustad berbicara ekonomi?
Yang kedua, yang anda tonjolkan disini adalah mekanisme ekonomi dalam sistem LIBERAL. Sedangkan mengenai $10 per barel itu dalam SISTEM EKONOMI ISLAM. Dimana segala kekayaan itu MILIK RAKYAT yang DIKELOLA OLEH NEGARA. INGAT! Dalam sistem ekonomi ISLAM tidak boleh sebuah SDA dimiliki oleh suatu perusahaan atau individu.
Sedangkan hal yang anda koreksi disini adalah ketika minyak dimiliki oleh sebuah perusahaan asing. Benar? Kenyataannya minyak di indonesia lebih banyak dikuasai oleh asing seperti shell dan petronas. Mungkin anda tahu bahwa SEBENARNYA mereka mengeruk minyak milik indonesia dan mereka jual kembali sebagai produk asing. Iniliah yang di titik beratkan oleh ustad.
Mengenai kenapa kami tidak setuju harga minyak naik adalah kenyataannya bahwa harga minyak dalam negeri naik DISAAT harga minyak dunia turun. Apakah masuk akal? Indonesia juga saah satu pengekspor dan pelelang tambang minyak terbesar di dunia. Jika anda berpikir wajar, maka anda bisa saya katakan sebagai makhluk individual yang tidak melihat kepada rakyat miskin.
Solusinya yang diberikan bukan dengan tidak menaikkan harga BBM, tapi mengganti Dasar hukum indonesia menjadi ISLAM yang sudah pasti dan dijanjikan oleh Allah sendiri menyejahterakan rakyat. Karena sekali lagi dalam hukum islam segala kekayaan alam itu milik rakyat dan SEHARUSNYA di berikan kepada rakyat secara CUMA- CUMA.
Oiya satu hal lagi, AL-QURAN bukan hanya mengurus tentang rukun iman dan rukun islam. Al-Quran juga mengurus tentang masalah sosial, politik, hukum, budaya, pernikahan, waris. Ketika anda berkata bahwa seorang ustad tidak pantas berbicara ekonomi, maka tanpa sengaja anda berkata bahwa Al- Quran tidak mengatur semua itu.
Apakah anda penganut paham demokrasi- liberal? Kesalahan pertama anda ketika anda memahami hal itu, Memisahkan AGAMA dan AL-QURAN dari KEHIDUPAN. Maka anda selamanya tidak akan pernah menemukan solusi yang tepat bagi permasalah ummat. Terima kasih
Bismillah… demikianlah, Rasulullah bersabda : “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah saat (kehancuran) nya”
Beliau juga bersabda : “Akan datang ke tengah manusia masa -masa yang penuh tipu daya, para pendusta dianggap orang jujur, sebaliknya orang jujr dianggap pendusta. orang yang khianat dianggap amanah dan orang yang amanah dicap sebagai pengkhianat. dan para RUWAIBIDHAH mulai angkat bicara!”
ada yang bertanya, “siapa itu ruwaibidhah? maka Rasulullah menjawab : “ORANG DUNGU SOK BERBICARA TENTANG URUSAN ORANG BANYAK.”
sah2 aja nulis kayak ginian , meskipun blm tentu bener juga karen ente kan org awam didunia migas, :D
tapi lbih baik kalo bahasa nya ditata rapi biar keliatan lebih cerdas dan tidak menghina, ntar keliatan jd kaya menyerang pribadi scra berlebihan, tp ga apa2 sih, org yg pas2an biasanya ngomongnya kayak gini ngotot,
kalo org2 cerdas ngmong nya kalem sesuai kebutuhan substansi dan tdk melebar kpd pribadinya apa lg pk kata2 “tolol” . diluar kpd siapapun dimaksudkannnya kata itu ,
tq
Mw tanya, agan2 yg udah bsa ngenet dan hidup sejahtera ini udah pada ngonsumsi pertamax blum ya? *silakan bercermin :)
Diskusi seperti ini bgus untuk menambah wawasan tp jgn sampe menimbulkan permusuhan.. *saran
Teori yahudi, bukannya muslim harus khusnudon ya.. *tanya
Klo dri ilmu financial emang bbm hrs naik untuk ngurangi beban negara, orng keuangan negara lbh tau itung2anny, nah disini pemerintah hrus bsa bikin program supaya rakyat tdk semakin menderita dgn menaikkan bbm *opini
Knp ga beralih ke gas aja ya kyk di thailand lebih ramah lingkungan lagi.. tp kykny bnyk kepentingan disini.. *ide
“Hal-hal yang gue tulis di atas sebenarnya cuma modal googling, dan tersebar di seluruh media di Indonesia”
Kalimat itu bikin gw senyum2.. Anak TK jaman sekarang jg udh bisa bikin opini cuma modal googling..
artikel2 yg di google bisa aja dipelintir bro. Mending lu buka mata buka hati buka telinga, jgn jadi orang yg ga mau nerima ilmu. Ust Felixsiauw gw yakin punya literatur yg lebih terpercaya dibanding elo yg cuma modal googling.
Segala sesuatu yg instant itu ga baik buat kesehatan.
Gak percaya? Coba tanya bapak penemu indomie.. :)
poin utama “16. sabda Rasul: “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal; air, padang rumput dan api (energi/barang tambang)” (HR Abu Dawud, Ahmad)”
artinya apa? apapun alasannya semua kaum muslim tidak berhak ditarik biaya untuk barang-barang tambang yang ada di wilayahnya kecuali untuk ongkos produksi, nah sekarang masalahnya tinggal data yang ada, berapa sebenarnya ongkos produksi minyak???
sesuai yang dipakai ust. Felix? atau yang lain? karena di blog ini belum ditemukan data yang lain :D
dari hadits itu saja jelas penjualan pertamax yang cari untung itu merupakan kesalahan besar (dosa), hehehe
belum lagi mah tentang tambang2 kita yang dijual ke asing, utang yang terus menerus namun pejabat masih bermewah2, dana yang tidak terserap di APBN, dll.
problem integral ini yang bikin kacau dan harus diselesaikan dengan sistem Islam :D
Hello, tulisan yang bagus
Saya ga ngerti dehsoal BBM. Tapisaya punya pertanyaan yang dari duluuu sangat menggelitik. Kenapa pemerintah harus subsidi dengan harga internasionaL yak? Maksud gw kenapa ga ga pake harga lainyang di bawah standar internasional. Toh kita punya cadangan minyak sendiri
Oalah karena kita impor yah. Ngerti ngerti haha (sori comment gw diapus aja dua2nya haha)
Nggak kaget lagi, harus tahu background felixsiauw ini dari Hizbut Tahrir. Dari situ jelaslah sudah sepak terjang Hizbut Tahrir memang seperti ini. makna liberal digeneralisir dan dipukul rata dimata Hizbut Tahrir.
Dan untuk perjuangannya ingin mendirikan negara baru berdasarkan tafsir mereka juga berdiri diatas hukum demokrasi, yg notabene mereka tolak dan najiskan. Jadi semacam menjilat ludah sendiri. Hizbut Tahrir sebenarnya sama saja dengan GAM, OPM, RMS dan separatis lainnya, bedanya OPM, GAM, RMS ingin lepas dan merdeka hanya meliputi wilayah tertentu, kalau Hizbut Tahrir ingin seluruh indonesia beserta kekayaannya. Jika negara ini bukan demokrasi organisasi ini sudah ditumpas habis. Contoh seperti zaman Orde Baru. Sistem demokrasi sejatinya sangat adil dan mensejahterakan jika rakyat2 semakin pintar dan sejahtera, kalau belum siap seperti ini ya hanya mengikuti arus dan uang.
Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia di senayan kemarin menjadi bukti bahwa ketika OPM dan RMS ditumpas dan diperangi di daerahnya, tapi Hizbut Tahrir ini justru dijaga oleh aparat. Mungkin separatis OPM dan RMS bisa protes besar atas perlakuan yg tidak adil. . Lucunya negeri ini
Hehe, gue tergelitik sama orang2 yg pengen NKRI jd negara khilafah sih, sebut saja organisasi HTI, padahal mereka bisa hidup dan bebas berpendapat krn NKRI ini menjunjung tinggi demokrasi, tp mereka mau mengubah bentuk dan dasar negara, secara ga langsung mereka ini orang2 yg MAKAR, ga berfikir apa jadinya NKRI ini kalo jadi negara berdasar agama. Bisa pecah sana sini, lebih banyak mudharatnya.. Bukan sistem yang salah, tapi orang2nya, kalo mobil anda adalah mercy, trus nabrak2 jalannya gak karuan, kira2 yg diganti mobilnya apa supirnya?? Begitulah pointnya kawan2 :D
haha,,antek2 pemerintah,,benarkah sistem PSC sprti d jelaskan si blagu spt d ats?cb buka literaratur lagi mamen,,kritik org kok g pake ilmu tp pake opini g jelas,,Salut buat yg tulis,,menunjukkan diri sendiri bloon,,
hehehhe…
ga usah terlalu jauh lah mikirnya…. kalo niatan baik pemerintah untuk mengurangi subsidi bbm…harusnya dilakukan juga dong pembatasan kendaraan.
eh…tapi ga mungkin ya…secara pabrikan mobil/motor dari jepang dan merk2 otomotif lainnya udah terlalu dimanja dengan ga pake pembatasan produksi, dan gw yakin banget kl pake pembatesan jumlah kendaraan + duidnya buat transportasi publik masalah ini dah kelar dari dulu2 bgt. emang sengaja dibiarin liar kok belaga bego. (ga tau juga kl ada kongkalikong sama pejabat/kepentingan bbrp negara yang memungkinkan kita ga ngelakuin itu)
ibaratnya pemerintah mau ngurangin pengeluaran tapi ga mau ngurangin pendapatannya. it’s sooooo simple laaah…
Udah baca artikel ini belum?
http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/
paparan dari Pak Kwik Kian Gie ttg kenaikan harga bbm, yang juga sesungguhnya jadi pertanyaan besar saya mengapa APBN bisa defisit. Pajak kita kemana selama ini?? Lalu BUMN-BUMN kan pada melakukan usaha, masa iya mereka nggak untung dan nggak bisa menyumbangkan sesuatu buat negara ini? Atau jangan-jangan APBN nggak cukup itu hanya trik lagi, untuk mengelabui rakyat negeri ini?
Luar Biasa !
Analisa teman2. Banyak membuat saya belajar.
Bersyukur faham agama yg kita yakini bersama tidak mengajarkan kita untuk bicara tanpa dalil.
Beropini pun ga sembarang kata.
Hitung – hitungan seperti ini mesti terus ditelusuri, sudah banyak data yang nampak seperti sejarah yang didistorsi.
Baiknya mas, jika menyertakan sebuah nama di dalam barisan kalimat bernada opini, apalagi niatnya mendidik publik (itu baik sekali, niatnya) dikonfirmasi pada nama yang dituju.
Jika ust felix keliru, saya fikir bliau akan sangat senang jika termasuk orang yg diedukasi :)
Tak apik rasanya kalau hanya dalam tulisan yg belum tentu bisa bliau jangkau.
Jika edukasi ini bagian dari mengoreksi kesalahan pribadi manusia, maka wajib lhoo hukumnya mengingatkan bliau yg salah.
Kan kita saudara.
gue ga yakin kalo data yang disampaikan bang tirta ini hanya bermodalkan googling karena sebenarnya dia sangat paham isinya, suka merendah saudara ini.
gue yakin sih kalo modal googling, pasti udah kemakan hitungannya kwik kian gie.
mau pake sistem ekonomi islam, kristen, yahudi atau atheis sekalipun, biaya lifting+transportation+refining ga mungkin cuma $10 per barrel. Saya pernah dengar langsung dari ahli migas yang berpengalaman dalam masalah cost recovery dan psc, katanya biaya lifting aja udah $10 per barrel.
lagian, masa iya pemerintah mau nurunin popularitasnya dengan naikin harga bbm. kalo apbn sampe jebol dan memaksa untuk menambah hutang, hadirin sekalian mau patungan ga buat bayarin ?
dan yang masih berpikir kalo minyak kita dikuasai asing, pelajarilah dahulu cost recovery & psc migas secara seksama.
Bro, sip bagus.
buat yang anti dengan artikel ini dengan bawa-bawa ekonomi islam, tampaknya saudara-saudara muslim ku ini belum paham apa itu “uplift cost”. apa itu tidak ada dalam islam? kalau antum cari dalam al quran dan hadits ya pasti tidak ketemu lah.
“Antum ‘alamu fi umuriddunyakum”
Ingat, yang diatur dalam ekonomi islam itu adalah cara distribusi nya bukan cara mengambilnya. cara mengambilnya itu “kita yang lebih tahu”, tapi cara mendistribusikannya, “hukum Allah berlaku atasnya”
Apa yang dilakukan pemerintah telah tepat meski belum benar. apa maksudnya?
tepat: kebijakan jangka pendek menaikkan BBM penting untuk menyelamatkan kondisi fiskal negara.
belum benar:
1. kita perlu menyadari bahwa pemerintah telah “berjanji” kepada ADB dan IDRB (WBG) untuk menaikkan BBM agar dipinjami “uang”. Kebetulan, loan agreement diketahui oleh seorang ekonom yang sering muncul di TV Mainstream.
~jika informasi terkait loan agreement ini benar, berarti pemerintah lebih “menjaga” kredibilitas pada pihak asing daripada rakyat sendiri. *miris*
2. Hal seperti ini tidak akan terjadi jika pemerintah sudah dari awal mengkonversi penggunaan energi. bagaimana caranya? serahkan saja pada pemerintah. Mereka orang-orang cerdas toh.
3. Sosialisasi belum kreatif sehingga muncul penolakan dari masyarakat.
[…] Sebenarnya sudah ada banyak sekali kajian-kajian dari segi ekonomi, sosial, hingga kerugian ekonomis dari subsidi BBM. Banyak pula opini yang menjelaskan tentang keburukan dari subsidi BBM. Tulisan tentang pengaruh dengan rupiah dan IHSG bisa dilihat di sini, mengenai HARGA BBM YANG SEBENARNYA TURUN 19% bisa dilihat di sini, opini Pak Rhenald Kasali tentang bahayanya meracuni generasi dengan subsidi BBM bisa dilihat di sini, dan kajian BEM FEUI mengenai keharusan dinaikkannya harga BBM bisa dilihat di sini. Untuk dokumen pendukung tulisan Denni Purbasari seperti Neraca Pembayaran Indonesia bisa dilihat dari situs Bank Indonesia, dan penjelasan mengenai subsidi BBM dari United Nations Environment Programme bisa dilihat di sini. Untuk koreksi dari opini Felix Siauw dan penjelasan tentang pengolahan minyak mentah yang tidak murah bisa dilihat di situsnya Romeo Gadungan. […]
Syifa, pernyataan anda “Ketika anda berkata bahwa seorang ustad tidak pantas berbicara ekonomi, maka tanpa sengaja anda berkata bahwa Al- Quran tidak mengatur semua itu.” sangat tidak benar.
Bahkan untuk permasalahan agama pun banyak sekali cabangnya.
Itulah, di Indonesia ahli agama umumnya hanya ustad yang dianggap mengerti segala hal. Padahal, urusan agama itu sangat luas yang harus didalami secara spesifik contohnya: Teologi (ilmu kalam), Exegesis, Syariah, Fiqh, Aqidah, bahkan ekonomi Islam dan Islamic Finance, dan masih sangat banyak lagi.
Sedangkan selama ini saya bahkan belum pernah mendengar satu orang pun yang menguasai keseluruhan dari 8 bidang yang sebutkan tadi yang hanya segelinitir itu.
Tidak ada yang salah dengan seorang ustad berpendapat tentang ekonomi, dan tidak ada yang salah tentang orang lain berpendapat tentang apa pun. Tapi ketika orang banyak berpegangan pada orang yang berbicara tentang suatu hal tanpa dasar dan pengetahuan yang cukup, silakan menghadapi kebobrokan.
Koreksi aja (merujuk link yang sdr romeo berikan juga), hanya salh penulisan, seharusnya:
Gue ketawa waktu baca ini. Tulisan dibuat tahun 2012. And for your information, hutang Indonesia kepada IMF sudah DILUNASI sejak tahun…2005! Silahkan baca artikelnya disini atau disini.
Bukannya sudah lunas sejak 2005. Dan baru lunas 2012 kemarin.
kalau Kwik Kian Gie yang ngomong percaya?
http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/
to boni :
hahah … sotoy Lu ,
artikelnya seru juga ya? jadi gimana?
Ustad Felix pake Premium atau Pertamax?
atau yang ninggalin komentar disini pake apa? pake yg di subsidi?
Buat Syifa :
1.Apa salahnya ustad berbicara ekonomi? YA SALAH DONG klo dia berbicaranya ga pake dasar ilmu YANG RELEVAN DENGAN KEADAAN SAAT INI. Al Qur’an juga musti dilihat relevansinya dengan keadaan sekarang kaliiiiiiiii, contoh kasus : perihal masalah yang mengatur perbudakan dalam islam, sementara jaman sekarang udah hampir tidak ada lagi perbudakan di muka bumi ini. Sekali lagi saya kutip dari tulisan diatas,10$ per barel emang udah diperhitungin biaya explorasi, ekstraksi dan produksinya? Lu pikir orang orang yang taruhan nyawa menambang minyak dari muka bumi dan memproduksi minyak itu kaga dibayar? Ga usah sok ikutan ngomongin angka deh klo emang ga tau itung itungannya.
2. “Kenyataannya minyak di indonesia lebih banyak dikuasai oleh asing seperti shell dan petronas. Mungkin anda tahu bahwa SEBENARNYA mereka mengeruk minyak milik indonesia dan mereka jual kembali sebagai produk asing. ” SALAH, lu simak lagi deh isi tulisannya. Menurut UUD ’45, minyak yang terkandung adalah MILIK NEGARA. Asing cuma diberi izin untuk explorasi dengan sistem bagi hasil 85 :15 , 85 persen hasil tetap akan jadi milik negara.
3. “Indonesia juga saah satu pengekspor dan pelelang tambang minyak terbesar di dunia” —> Lu tu nyimak isi blog ini ga sih sebelum ngasih komen? Kan udah dibilangin produksi minyak Indonesia udah berkurang dari kapan tau, Indonesia udah keluar dari OPEC sejak 2008 dan sekarang adalah negara IMPORTIR minyak.
4. Saran aja sih, selain pake jilbab sebelum keluar rumah, jangan lupa dipake juga otaknya. Sebelum komentarin pernyataan orang lain, SIMAK BAIK BAIK DULU isi omongannya. Daripada bikin pernyataan balik yang ga nyambung gituloh. Karena nanti malah akan membuat anda terlihat seperti orang bodoh.
sporadik. asal pukul, yg bisa di pukul ya di pukul, mungkin itu yg bisa saya katakan dalam tulisan di atas, smoga pintu tobat masih terbuka sebelum nyawa sampai tenggorokan anda. banyak2 istighfar,.. jka anda memang merasa seperti yg anda tulis sendiri :
1. Meskipun masih jauh dari kata taat, gue masih seorang muslim. Jadi bagi pendukung fanatik ustad, jangan jadikan ini isu penyerangan agama.
2. Ilmu tentang industri migas gue masih sangat cetek, jadi kalau ada koreksi sangat dianjurkan.
kenapa merasa benar sendiri?? membodoh2kan orang lain, mentolol2kan orang lain, aneh tapi nyata,
“Eh, lo cari deh minyak di tanah gue itu. Kalo ada minyaknya, kita bagi dua minyaknya (persentasenya biasanya 85-15). Kalo gagal, biaya lo yang udah keluar gak mau gue ganti. Kan gue menganggap lo mampu, gak mungkin gagal dong?”
“Kalo ketemu minyaknya, lo produksi deh selama 20-30 tahun. Gue bakal ganti semua biaya resmi yang lo keluarkan (cost recovery). Selesai masa kontrak, semua aset yang udah lo bangun itu milik gue.”
romeo gadungan said : “Oia, gue juga pasti ngaudit lo tiap tahun dan semua biaya yang mau lo keluarkan harus gue setujui dulu.”
Nah, itu production sharing contract secara sangat sederhana. Pinter kan pemerintah?
ketawa2 saya bacanya, iya juga ya kalo seperti ini yang bodoh berati perusahaan minyak asing ya?? hmmmm tapi masak iya sih se simple itu analoginya???? ckckkck… ato pemerintah yg ketipu? hmmm..
namanya aja udah gadungan, mau diapa apain data2 nya juga gadungan., upss maaf tulisan di atas ternyata ga ada data sama sekali, hee jadi kesimpulannya ini juga murni opini,
Udah terlalu banyak tanah kita yang diperkosa bangsa asing. Kalo pengeboran gagal (barang tambang tidak ditemukan) lahan yang bekas pengeboran cuma jadi lobang raksasa. Kalo pengeboran berhasil ? kira – kira total profit sharing + hasil akuisisi aset setelah kontrak karya abis sepadan gak dengan profit yang dibawa ke perusahaan induk mereka di luar negeri ?
Asset setelah puluhan taun buat apa diakuisisi kalo udah (nyaris) gak produktif ? Gedung aja masa manfaatnya cuma 20 taun, belum lagi nilai deplesi tambangnya, kira-kira masih menghasilkan gak tuh ?
salahkah kl pake sistem ekonomi liberal? apa skrg indonesia sdh jd negara islam? setau saya bukan. atau saya yg gtw kl sdh berubah
wah ustad ikut ikutan demo ye, gpgpa sih nolak, soal uang emang sensitif
@iyud : itu fakta yang terjadi terhadap konsep PSC, sengaja saya sederhanakan agar bahasanya tidak terlalu teknis. Pada kenyataannya jauh lebih rumit. Pada awal konsep PSC banyak ditolak oleh perusahaan migas karena porsinya yang terlalu kecil. Tapi mereka tetap mau dengan tujuan diversifikasi portfolio dan long term commitment.
@Ser Friendzone : Tambang mana? Kalo untuk migas, semua perusahaan migas diwajibkan untuk mencadangkan decommisioning cost, yaitu biaya untuk mereklamasi daerah yang sudah dibor migas nya. Dan saya bisa jamin, jumlah yang dicadangkan, besar sekali. Asset migas tidak di depresiasi berdasarkan umur ekonomis, tapi berdasarkan cadangan yang terkandung di dalamnya (unit cost of production). Bukan berarti hanya diakuisisi pemerintah ketika masa kontrak sudah habis. Dari awal pertama kali dibangun, semua aset yang ada itu status kepemilikannya adalah milik pemerintah. Itu konsep dasar dari PSC. Semoga menjelaskan :)
iyud : iya gpp mas Iyud, saya emang gadungan. Opini saya diatas didukung oleh semua berita (linknya saya cantumkan kan?) dan pelatihan resmi yang kebetulan dibayarin kantor saya. Kira-kira begitu. Kalau mas iyud tidak terlalu malas dan terlalu fanatik terhadap kebodohan, mungkin bisa googling tentang konsep PSC, dan yakinlah. ongkos mencari minyak bumi itu gak $10/barel.
@bakaneko : sudah, dan hitungannya masuk akal. Tapi hal itu tidak bisa dilakukan, karena perhitungan pak KKG berdasarkan akuntansi, bukan berdasarkan ilmu ekonomi makro. Silahkan lihat TL @hotradero di twitter semalem yang ngasih logikanya. Saya sih tidak terlalu mengerti.
@Syifa : Saya tidak merasa salah, dengan seorang ustad yang ikut ngomongin ekonomi. Asal logika dan dalil teorinya kuat. Bukan hanya asal tabrak. Dia punya ratusan ribu followers, gak merasa beban dengan menyebarkan kebodohan? Untuk tudingan mbak Syifa yang lainnya, kan sudah saya jelaskan dalam artikelnya :)
@anak muda : sebenarnya saya sudah tau, dan saya mencantumkan artikel dari hasil googling untuk mendukung argumen saya. Dan ya, kebetulan saya sudah menerima beberapa pelatihan resmi terhadap konsep PSC.
@pencerah : saya? antek pemerintah? hahaha, saya saja malas bayar pajak ke pemerintah. Inti tulisannya bukan antek pemerintah, tapi meluruskan kebohongan. Dan ya, konsep PSC memang seperti itu. Terinspirasi dari konsep pertanian (pemilik ladang dan pekerja). Silahkan dicari literatur lainnya jika meragukan.
Untuk teman2 semua jika ingin mengedukasi diri lebih jauh, ini saya ada referensi tentang dunia oil and gas, dan di kaji lebih dalam lagi dari sisi ekonomi, blog ekonomi migas :
http://ekonomi-migas.blogspot.com/2008_06_01_archive.html
mudah2kan bisa sama2 share tentang ekonomi migas, sehingga lebiih memperkaya akal dan memperluas kelapangan berpikir.
seru juga…ternyata…bidangnya harus disesuaikan juga ya>>,,artinya jangan sotoy..heheh…ustadz lebih ditekankan kepada agama bukan sebaliknya mengurus hal yang belum dia pahami…
penasaran, pak ustad dapat data dari mana ya?
intinya sih sebenernya masalahnya internal di negara kita sendiri, udah ga ada yang bisa dipercaya dan ga ada yang mau percaya. makanya kita ga bisa bedain mana yang bener dan mana yang ngga. apa ada yang bisa jamin kalo harga BBM ga naik, negara bisa tambah makmur? ada yang bisa jamin kalo hara BBM naik juga negara bisa tambah sejahtera? pasti selalu ada oknum yang manfaatin kesempatan sekecil mungkin. dalam negara demokrasi kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat kan? kalo “penguasa”-nya aja mayoritas bodoh gimana negara ini mau maju? emang terlalu naif kalo bilang negara ini negara demokrasi, tapi apa salahnya mencerdaskan bangsa? makanya lebih baik kita benahin diri sendiri dulu, ga usah benahin orang lain termasuk pemerintah, yahudi, amerika, illuminati, annunaki, dll. seperti kata Socrates, “The only true wisdom is in knowing you know nothing.” :)
maaf kalo comment saya agak OOT, cuma ngasih opini aja :)
@bejo : Si Felix menggunakan analisa Bapak Kwik Kian Gie tapi tanpa mengerti sama sekali isunya. Akibatnya, datanya terpelintir dan menyesatkan.
bahasa yang dipaparkan sangat mengedukasi publik,
kayaknya mang angkot cicaheum ciroyom yang cuma lulus SD aja bakal ngerti: “kenapa sih, BBM bagusnya naik?” berkat tulisan ini.
gak fiktif sama sekali, dan untuk buat tulisan detail dengan sederhana seperti ini cuma modal googling? gak mungkin …
yang komen tanpa data (kayak saya ini) paling yang cuma modal googling.
sangat mengedukasi. keep writing, kak!
you are not alone! :D
ya kalo ingin berargumen yang ilmiah, silahkan sertakan data, bukan sertakan berita, jika mengkritisi bapak kwik karena analisa akuntansi, maka silahkan paparkan hitung2an berdasarkan ekonomi makro menurut versi pemerintah yang anda bela, dari situ mari kita bedah,selesai. ga seperti tulisan di atas, yg lagi2 saya katakan sangat sporadik, biar agak intelek sedikit lah :),
logika konsep pertanian (pemilik ladang dan pekerja ) menurut saya tidak tepat untuk menggambarkan kondisi perminyakan sekarang, lebih kompleks.
beberapa tahun yg lalu wakil menteri ESDM, yg menjadi corong pemerintah meninggal dunia ketika isu kenaikan bbm masih hangat2 nya, innalillahi wa inn ilaihi roji’un, beliau meninggal sebelum bertobat kepada Allah, karena apa2 yg dia bela, saya khawatir, yg menjadi barisan pembela kezholiman pemerintah sekarangtidak mampu menjawab pertanyaan2 yang di ajukan sang penguasa semesta nanti di yaumul akhir, :)
Baca juga link ini Bos…
https://www.facebook.com/#!/photo.php?fbid=10150973439233835&set=a.278825338834.189526.718338834&type=1&theater
FYI: http://chirpstory.com/li/90188 :)
Tulisan yang bagus. Saya sendiri malu, sudah ngajar di LN, tapi susah tuk mengedukasi tentang kenapa BBM harus naik secara sederhana, apalagi analogi PSC di tulisan ini mantap dan kena! Ya, yang digambarkan sama romeogadungan itu analogi yang mudah dicerna :)
Buat saya, kita ga usah ributkan hitungan KKG, karena memang perhitungannya salah. Crude Oil itu memang ga hanya BBM aja, tapi kerosin, lilin, ada juga jadi Aspal, dan Avtur. Nah, BBM ini juga ada banyak jenisnya. Di Indonesia yang PENGIMPOR minyak ini masih guna Ron88, padahal negara-negara ASEAN sudah gunakan minimum Ron92 (Malaysia Ron95, dan Singapore Ron99). Jadi cara hitung satu liter minyak bukan sesederhana USD100 (harga per barel)* Rp 10000 (kurs Rp thdp Dollar) / 159 (per liter). Ada banyak cost yang terlibat. Dari economical cost sampe non-economical cost (environment, CD, dsb). Lagian, sekali lagi, tulisan romeogadungan ini cerdas karna dia nunjukin, kalau ngehitungnya ga pake pukul rata, tapi ada sistem yang namanya PSC. Saya jujur tersenyum dengan analogi romeogadungan untuk menjelaskan PSC yang super rumit itu. Sangat mudah dimengerti bagi yang tidak paham apa itu PSC. Bagi yang tidak percaya dengan analoginya, boleh GOOGLE.
Satu hal yang membuat saya bertanya-tanya kepada orang yang super anti kenaikan BBM. Kenapa tidak? Apa karena mata kita tertutup oleh pendapat seseorang yang kita kagumi (irasional)? Apa karena kita begitu membenci SBY? Apa karena kita begitu mencintai parpol-parpol tertentu? atau karena romeogadungan ini menyajikannya dengan benar dan kita takut kalau dia benar?
Sekedar informasi, Subsidi sekitar Rp200T itu hampir sama dengan GDP Mongolia dan hampir sama dengan GDP Malaysia dan Singapore. Berhak kah orang yang mengendari kendaraan menikmati kekayaan itu? Tahukah kita kalau dalam 1 bulan ini Cadangan Kas kita berkurang 5%, kurs kita sedang dihajar yang artinya Neraca perdagangan terganggu? Jika kita dalam krisis sekali lagi, mahu kah anda yang anti kenaikan BBM bertanggungjawab atas permasalahan tersebut? Sekali lagi, dinginkan kepala, tenangkan hati, berpikirlah secara rasional.
Terima kasih romeogadungan atas edukasi publiknya. Thumbs up!
Maksudnya, subsidi Rp 200T hampir sama dengan 10% GDP Malaysia (Rp 2200T) dan Singapura (Rp 2300T). My bad.
@iyud: astagfirloh klo ngomong hati2, saya tahu benar Alm.Widjajono dia itu seorang profesor ahli perminyakkan dr ITB & seorang muslim yg taat, tp bedanya krn dia terdidik maka pemikirannya jd terbuka, bayangkan udh brp ribu penelitian ttg perminyakkan yg telah dia pelajari dan dia baru aja dicap pembela kezaliman oleh anda sbg yg orang awam, apa segitu jeleknya ITB menghasilkan akademisi yg cetek pemikirannya, bukan kapasitas anda untuk menilai dia zalim
ulasannya menarik, gampang dicerna, buat persoalan kenaikan BBM ini bukan cuma naiknya harga BBM itu sendiri tapi ketakutan akan melambungnya harga2 dipasar, kalau saja pemerintah bisa mengantisipasi hal ini jauh2 hari secara personal saya gk akan keberatan dengan naiknya harga BBM, buat saya yang kelas pekerja dan ada tanggungan keluarga hal ini sangat menakutkan juga, di bali akses angkutan umum tidak tercover semua jadi untuk lebih efisiennya kita bekerja menggunakan kendaraan pribadi dan itu perlu bensin, belum lagi pada jam isitrahat pada saat kita membeli makan siang (yang pastinya akan naik juga) belum lagi kebutuhan dapur dirumah, pendidikan anak, biaya bulanan, gimana bisa nabung? hal2 seperti inilah yang sangat menakutkan.
ini info hutang indo utk referensi smpai th ni
http://finance.detik.com/read/2013/05/16/075213/2247341/4/wow-utang-pemerintah-indonesia-tembus-rp-2000-trilun
http://www.solopos.com/2013/06/04/utang-indonesia-2013-terbesar-sepanjang-sejarah-mencapai-rp3417-triliun-412739
http://www.antaranews.com/berita/378228/indonesia-miliki-hutang-rp341-triliun-untuk-2013
Alhamdulillah, dgn kurang pahamnya sang ust, akhirnya ada orang yg paham yg mau angkat bicara. Tentu dunia akan lebih baik jika org2 yg pintar/paham thd sesuatu hal membagi informasi tanpa melalui upaya koreksi.
“Dunia menjadi SEMAKIN BURUK bukan karena orang-orang tolol yang terlalu banyak, tapi karena orang-orang pintar MEMILIH BERDIAM DIRI.” Noted :)
Tanggalkan jubah keagamaan, baru kemudian membahas kenaikan harga BBM secara proporsional dan lebih jernih.
buat penulis artikel di atas, ataupun rayenda brahmana, jika anda tidak setuju dengan itung2 annya KKG, silahkan paparkan hitungan menurut versi kalian, saya tunggu. kalo nggak ya percuma, ga imbang, bantah data dengan data, itung2an dengan itung2an. bukan malah ngelantur ke mana2. APA KURANG JELAS???
Nunggu ada yang mau ngasih penjelasan ke iyud biar ga ngeyel lagi.. padahal, bahasa di artikel udah dibikin simpel banget :)) #silentreader
Kalo aset yang mengikuti unit cost of production bukannya hanya semisal tambang ? kalo aset lain semisal gedung kantor / pabrik itu ikut peraturan depresiasi umum ?
FYI aja nih, sebelum kontrak karya abis pemerintah dapet royaltinya kecil banget. Sekedar contoh, tak terlihat kerja keras dan paksaan pemerintah kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk menaikkan royalti PTFI sekedar agar sesuai dengan ketentuan PP No 45/2003, yaitu royalti emas 3,75 persen, tembaga 4 persen dan perak 3,25 persen. Bayangkan saja, selama ini royalti yang diterima negara dari PTFI untuk emas 1%, untuk tembaga 1,5% (jika harga kurang dari US$ 0.9/pound) sampai 3.5% (jika harga US$ 1.1/pound) dan untuk perak 1,25 %. Hal yang kurang lebih sama juga terjadi pada kontrak karya atau kontrak bagi hasil pertambangan lainnya.
@all : Yuk daripada debat kusir disini, jadinya malah lebih banyak mudharat, mari kita lakukan tindakan yang nyata saja…
Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal – hal kecil, Mulai dari sekarang..
@Iyud : DASAR KAU INDON BODOH!!
@iyud : ini adalah terakhir kalinya saya membalas komen anda, karena saya ngerasa percuma, semua fakta yang sudah dituliskan juga gak akan anda percaya. Semua kalimat yang saya tulis itu adalah kenyataan yang sebenarnya gimana industri migas berjalan. Anda tampaknya emang agak kurang sih, semua yang disini tampaknya bisa menerima logikanya (bahkan sudah dibantu oleh teman2 yang lain di bagian komentar)
Logika perminyakan lebih kompleks gimana? Puluhan perusahaan migas di Indonesia (asing dan nasional) semuanya menggunakan PSC. Dan diatur oleh SKK migas (silakan cek ke kantor SKK Migas ke Wisma Mulia di Gator Subroto Jakarta jika masih ragu). Dan secara garis besar, konsep PSC sudah saya jelaskan. Tapi memang, pada pelaksanaannya jauh lebih rumit daripada logikanya.
Dan saya gak mau berspekulasi dengan kematian wamen ESDM. Jahat sekali anda bilang dia wafat sebelum sempat bertobat? Darimana anda tau dia belum sempat bertobat. Jahat sekali. Jadi, terima kasih buat komen2nya. Silahkan buka wawasan anda dan jangan biasakan hanya menerima satu pendapat. Terima kasih.
@Ser Frienzone : benar sekali. Untuk aset umum akan di depresiasi secara biasa, namun untuk asset2 yang sudah melekat ke tambang (rig, platform, dll) akan mengikuti unit of production. Benar sekali, PT Freeport dan perusahaan tambang lainnya (batubara dll) menggunakan konsep tax and royalti bukan PSC. Hanya perusahaan migas yang menggunakan PSC dan saya gak tau kenapa (harusnya semuanya sih).
Royalti yang kecil dan banyaknya fasilitas pajak untuk Badan usaha asinG /BUT membuat negara rugi karena hasil tambang yang dikeruk tidak sebanding dengan pendapatan dari pajak/royalti. Kalau kejadian ini terjadi terus menerus kenapa pemerintah kita masih mau memberikan konsesi tambang ke pihak asing ?
Sepertinya Pemerintah kita ini masih bobrok.
@Ser FriendZone : Setuju, masih bobrok, sekarang royalti batubara sudah mau dinaikkan. Tapi saya mau ralat satu hal, Gak semuanya asing lho yang jahat. Yang milik lokal juga belum tentu baik. Tau Kaltim Prima Coal? Pemilik cadangan batubara terbesar di Indonesia (atau bahkan Asia Tenggara kalau tidak salah) dimiliki oleh….Bakrie :D
@iyud :
Halo iyud, maaf sekali saya baru sempat membalas komen anda yang bilang saya sporadik dan asal pukul. Maklumlah saya orang biasa saja yang punya keluarga dan pekerjaan,bukan orang INTELEK dan CERDAS macam anda yang punya waktu banyak sekali sampai bisa menulis komen di blog ini 4 kali sehari. Saya yakin anda sudah merindukan jawaban dari saya walaupun disini sudah banyak teman teman yang membantu saya untuk membalas pernyataan anda (dan mengambil kesimpulan sendiri mengenai anda seorang indon BODOH dan NGEYEL).
1. Ya, saya sporadik dan keras. Kenapa saya sporadik dan keras kepada komentar dari syifa? Karena jujur saya gemas melihat dik syifa ini sangat berapi api menyampaikan komentar namun sama sekali tidak nyambung dengan isi tulisan romeogadungan. Untuk menghadapi orang yang dari awal membawa gaya ‘ngotot’ apakah bisa dengan cara lemah lembut? Menurut saya mayoritas orang ‘ngotot’ harus diatasi dengan cara ‘ngotot’ dan tegas pula. Dan menurut saya pula, hingga saat ini, pemimpin bangsa Indonesia yang paling berhasil ‘menertibkan’ rakyatnya, menyatukan suara rakyat tanpa banyak polemik ini itu (terlepas dari segala kekurangannya, kebijakan hutang dan kasus korupsinya) adalah Pak Harto yang bergaya keras, sporadik dan bergaya militer (Ini opini ye).
2. Komentar saya asal pukul? Sori ye, komentar saya disampaikan dengan lebih jelas dan terstruktur daripada cara anda membalas komentar saya (dan komentar orang lain) yang acakadul begitu (ngaca anyink!).
3.SAYA TIDAK TERIMA ANDA MENUDUH SAYA DAN WAMEN SDM TIDAK BERTOBAT SEBELUM AJAL MENJELANG NYAWA KAMI. LU PIKIR LU TUHAN???!!! LU PIKIR LU TAU APA YANG KAMI LAKUKAN SETIAP HARINYA? LU PIKIR LU GA PUNYA DOSA? ANDA TIDAK MENGENAL KAMI SECARA PERSONAL JADI GA USAH SOK TAU MENGENAI AMALAN BAIK DAN BURUK KAMI DI DUNIA INI! Untuk tuduhan anda yang keji kepada Wamen SDM, maka saya doakan SEMOGA ANDA MENDAPATKAN PEMBALASAN DARI ALLAH DAN ANDALAH YANG MENINGGAL DALAM KEADAAN SU’UL KHOTIMAH!
4. Saya memang mentolol2kan dik syifa, karena saya ingin orang muda seperti dik syifa tidak hanya asal menelan mentah2 dakwah orang lain untuk dirinya. Saya ingin selain menggunakan agamanya,orang orang seperti dik syifa juga menggunakan akal pikirannya. Apakah menurut anda Tuhan menciptakan manusia dilengkapi akal pikiran adalah tanpa alasan? Saya yakin akal pikiran manusia diciptakan Allah untuk digunakan sebaik baiknya demi kehidupannya. TETAPI SAYA TIDAK TERIMA DINASIHATI oleh anda mengenai saya mentolol tololkan orang lain. Kenapa? Toh anda juga menuduh romeogadungan memiliki data gadungan juga. Menuduh orang gadungan tidak lebih baik dari menuduh orang tolol. SAYA HANYA TERIMA DINASEHATI OLEH ORANG YANG MEMBERI CONTOH PERILAKU LEBIH BAIK DARI SAYA! TIDAK OLEH ANDA!
5. ANDA MENYURUH ORANG LAIN MENYERTAKAN DATA DAN HITUNG HITUNGAN SEMENTARA ANDA SAMA SEKALI TIDAK MENYUMBANG DATA DAN HITUNG HITUNGAN DALAM SETIAP KOMENTAR ANDA! SEBUAH BUKTI LAIN BAHWA ANDA ADALAH MAHLUK YANG HANYA BISA NGOMONG, GUOBLOGGGGGGGGG DAN GA PUNYA PIKIRAN DALAM BERKOMENTAR! ANDALAH YANG ASAL PUKUL DAN TIDAK PUNYA LOGIKA DALAM SETIAP ARGUMEN ANDA! MIKIR ANYINK! NGACA!
6. Kata kata penutup aja sih, karena betul seperti kata romeogadungan, membalas komentar anda ini sama saja dengan buang buang waktu saya yang berharga (which i won’t do it again). Untuk anda anda yang mendengarkan dakwah dan memegang teguh ajaran agama, tolong sekali lagi pakai juga akal pikiran anda. Tuhan menciptakan akal pikiran anda bukan tanpa sebab. Tapi untuk anda gunakan sebaik baiknya dalam menjalani kehidupan dan mengelola sumberdaya yang telah diberikan-Nya untuk kita semua.
Saya sudah dapat menduga kalau ada kejadian seperti ini, maka akan beredar teori konspirasi yang aneh-aneh. Dan sebenarnya teori-teori konspirasi ini sudah beredar bahkan jauh sebelum kejadian ini. Bunyi teori konspirasi tersebut kurang lebih adalah: sang penemu dibungkam oleh pihak-pihak yang tidak menyukai ‘teknologi’ tersebut, pihak-pihak tersebut di antaranya adalah perusahaan minyak multinasional dan intelijen Amerika Serikat.
Saya pasti sudah duga sejak awal postingan ini ditulis bakal pasukan 2D (iQ 2Digit / pasukan nasi bungkus) yg membela si ustadz.
Dan sekarang, kabar terbaru datang dari KKG yg mana diperkiraakn menjadi sumber si ustadz buat ngetuit. Silakan baca: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/24/1016544/Kwik.Masa.Harga.BBM.Lebih.Murah.ketimbang.Air.Kemasan.
yang gue worried banget adalah masalah birokrasi Mas Romeo Gadungan. emang sih UUD 1945 pasal 33 kita melarangnya.
“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”
Minyak yang terkandung di dalamnya tetap milik pemerintah.
tapi kayak freepot itu… hampir 99% malah dikuasai pihak asing. Atau mungkin migas sama emas itu beda ya birokrasinya? Mohon penjelasan dong. hehe
[…] Karena penasaran, gue bertanya ke Pak Franky masalah kenaikan BBM dan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) yang lagi heboh saat ini,sampe akhirnya gue ikut-ikutan bikin postingan terkait kenaikan bbm disini. […]
saya sih ga ngerti tentang minyak, tapi saya liat ada hal positif disini, jarang sekali yang berani mengkritik orang “terpandang” apalagi ustadz yang punya latar belakang agama dan banyak pendukungnya, tanpa pikir pendukungnya pasti langsung bela :D.
jujur saat ini mulai banyak “ustadz” yang asal jeplak bahas apa yang sebenernya dia ga kuasain, cuma modal ketawa, bales mention dengan senyum saat ada yang debat. mungkin kekurangan materi dakwah.
contoh simpel saat akun ipho santosa @hanya2menit ngajarin marketing nipu dengan Team A dan B yang satu jualin yang satu beli ngibulin tukang warung.
miris kok ngajarin gitu, dan anehnya lagi para follower nya malah dukung dan nganggap keren. ada yang protes dimaki :D
Ustadz bukan tuhan, sebagai muslim kita harus bisa liat juga mana yang bener dan salah, wajar kalo orang salah, ingetin, bukan krena followernya jadi ngotot ngbenerin, yang salah itu yang dukung statement/hal salah
Thank you for a shed of light..
Such a simple and distinct analogy of PSC
Welldone mas bro… Ustadz also a human being, his thought need to be corrected.
UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMIPikiran hasil brain washing tersebut berakar dalam UU nomor 22 tahun 2001. Pasal 28 ayat 2 berbunyi : “Harga bahan bakar minyak dan gas bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar”. Ini berarti bahwa rakyat harus membayar minyak yang miliknya sendiri dengan harga yang ditentukan oleh NYMEX di New York. Kalau harganya lebih rendah dikatakan merugi, harus mengeluarkan tunai yang tidak dimiliki dan membuat APBN jebol.
ini pasti konpirasi wahyudi + mama rika!!! syalala..
yg ga ngerti pasti triak2 knapa dikuasain total,bp,petronas,etc.
kenapa yg garap minyak di sini dr asing? karna mreka brani rugi,
industri minyak itu high risk high gain..dan juga untung yg di dapat nanti setelah beberapa tahun, bisa jadi selama 5 tahun cuma cost aja yg keluar. proses mencapai fase produksi itu costnya gila2an dan lama. investor lokal lebih milih maen di industri laen yg aman.
penjelasan om tirta udah jelas tentang konsep k3s, kalo dibayangin jd investor untuk industri kaya gitu pasti hati2 banget untuk maen di bidang minyak. itulah kenapa yg maen banyak dr luar.
ujung kata,
wajar bbm dinaekan tapi tetap harus kompensasinya lebih bener. bukan kaya BaLSeM yg sekarang ini. pegelnya ilang radangnya tetep ada.
[…] baca postingan blog yang berjudul ”Koreksi Felix Siauw“? Postingan yang sempet rame dibicarakan sekitar bulan lalu itu ditulis oleh seorang blogger […]
Hanjir panjang!
#PantesanJomblo
Gw pernah baca tuh klaim ttg akal2an nya pemerintah soal subsidi di kaskus.. baru ngerti, ternyata gitu cara kerja sama nya pemerintah sama perusahaan minyak..
thx for sharing..
Assalammu’alaikum akhi ukhti:)
Gugling2, eh tertarik baca artikel ni, dan jujur sempat “wah” baca komen2 kalian:)
Udah2, yang terpenting diambil yang baiknya. Dari “a” baiknya apa, dari “b” baiknya apa bahkan dari “c-z” baiknya apa:)
Dan mgkn lain kali, beranikan diri tuk langsung berbicara dgn siapa yg dikiranya tdk relevan:)
Sayang sekali dipublikasikan, andaipun dipublikasikan mbok ya diusahakan jgn memakai/mengangkat “siapa/dia”, “apa,bagaimana”. Karena pastinya sangat sensitif. Tdk memihak “a” ato “b” bahkan “c-z”
Kan enak kalo bicarakan langsung ke orangnya, ato saat mau berargumen tanpa tdk mau bicarakan ke orgnya mgkn lbh baik jgn memakai ato mengangkat “siapa” dan “masalah”, takutnya terjadi hal2 yg tdk baik. Seperti ini, komen2 dari kita:)
InsyaAlloh, si “a” tdk ada niat lain selain membela apa yg menurutnya harus d bela begitupun si “b” bahkan “c-z”:)
Semoga kita semua selalu di lindungi, dilapangkan, dimudahakan oleh Alloh SWT. Syukron tuk kalian2 yg hebat(melihat diri ini yg masih jauh hbtnya dari kalian semua).
Wassalammu’alaikum:)
@romeogadungan tulisan yang bagus dan mengedukasi
Saya kurang paham mengenai ekonomi dan agama.
Saya mau kasih sedikit pandangan tentang tambang, karena minyak bukan bidang saya.
Mungkin bagi orang-orang yang tidak bergerak di bidang tambang atau migas akan berpikir mudah mencari tambang atau migas.
Mereka tidak berpikir berapa Milliar yang dipertaruhkan untuk mencari ladang minyak atau area tambang baru yang belum tentu berhasil.
Banyak kisah orang/perusahaan yang bangkrut karena pencarian area tambang atau ladang minyak yang gagal.
Makanya tidak banyak orang atau perusahaan Indonesia yang berani bergerak di bidang ini, karena pertaruhannya jutaan dollar di awal.
Kenapa banyak perusahaan asing yang bergerak di bidang minyak, ya karena mereka yang punya kekuatan dana yang sangat besar untuk dipertaruhkan.
Setau saya sampai saat ini belum ada ilmu yang dapat memastikan jumlah kandungan barang tambang/minyak di dalam bumi.
Saya kasih ilustrasi sederhana bagaimana proses pencarian tambang yang pernah saya lihat, karena kebetulan saya ikut langsung menemani teman saya :
1. Info awal (sumber dari kawan, atau kawannya kawan)
2. Kita pelajari dulu dengan peta-peta (peta geologis, peta hutan, dll)
3. Survey awal (mis: kirim 3 geologis untuk keliling area calon tambang – bisa 2 bulan, 3 geologis dibantu masing2 5 tenaga lokal jadi 15 orang, rata-rata perbulan habis 30 juta x 2 bulan = 60 jt)
Walaupun sudah survey awal belum pasti langsung dapat lokasi bagus, pada kenyataannya teman saya sudah kirim lebih dari 10 kali, jadi 60 x 10 = Rp. 600 jt
4. JORC Method, fungsi tahap untuk memastikan apakah lokasi itu benar-benar layak tambang atau tidak, teman saya keluar Rp. 3 M utk JORC (mungkin tergantung luas lahan dan berapa banyak titik bor) dan ternyata hasil JORC tidak sebagus yang dibayangkan.
5. Jadi sampai tahap ini sudah Rp. 3,6 M terbuang, pertanyaan nya berapa banyak sih orang sanggup/berani berjudi/berspekulasi sebesar itu.
Kisah diatas adalah kisah spekulasi seorang pengusaha tambang kecil. Memang kalau berhasil dapat tambang yang bagus dia akan kaya, namun pertanyaan nya adalah sanggupkah atau beranikah kita menjudikan uang sebegitu besar.
Dan setau saya explorasi minyak membutuhkan biaya yang sangat besar jauh lebih besar daripada tambang.
Jangan kita komplain saja bilang konspirasi sana sini, buktikan dan tunjukkan orang-orang yang ngomong konspirasi itu sanggup dan berani berspekulasi dengan nilai jutaan dollar untuk mencari ladang minyak yang belum pasti.
Berani dan maukah kita sebagai rakyat memberikan mandat kepada pemerintah : “Wahai pemerintah, habiskan lah puluhan jutaan dollar atau ratusan juta dollar untuk cari minyak di seluruh Indonesia, kalaupun gagal kami siap dengan risiko nya menjadi lebih miskin”
Bangsa ini perlu banyak belajar, tidak semua tulisan kita telan mentah, dipelajari dulu, kita tanyakan pada orang yang ahli dan kita percaya.
Sorry @romeogadungan kalo saya menulis dengan agak keras, saya tergelitik oleh orang-orang yang melihat segala sesuatu dengan mudah dan gampang.
analisa mantap gan. Tapi hati-hati kayaknya lo kena logical fallacy tipe ad hominem :D
CMIIW
ane setuju sama masalah ga gampang cari minyak dan biayanya bukan hanya 10$ perbarel. biaya eksplorasi mahal gan. bahkan biasanya unlimited !
hhmmm………pandangan anda sangat menohok….sayang hanya dari sudut pandang anda terhadap pandangan seseorang…..
Tp Anda telah lgs “berani” “mentolol2kan” pandangan orang tersebut….
Bagaiman pendapat anda jika pandangan anda dinilai sepihak dan di “tolol2kan”……..
Yakinkah anda bahwa orang tersebut tolol……tidak memahami masalah & hanya berucap sekonyong2 krn tolol……
sampai kapanpun cara anda ini hanya menjadikan pendapat anda yg benar…..
itulah Islam sangat mengedepankan Tabayun……apalagi antara sesama muslim…..
tabayun…..??? googling lah bro….sesuai keahlian anda……
cobalah mengedepankan diskusi…temui beliau atau siapapun yg anda anggap “tolol”….
buktikan apakah dia benar2 “tolol”……atau………..
salam……………..
kalo asal ngejeplak n ga cari data/info sebelum “kultwit” ya tolol namanya.
kalo tolol mah tolol aja ndiri, kaga usah ajak2 yg awam tolol.
APE??!! Iye gw WAHYUDI n gw temenan AME RINA
silakan beradu pendapat di dunia….
toh nanti di akhirat ga ada yg bisa berkomentar lagi….
intinya, berlomba2 dalam kebaikan aja lah.. suka ga suka sama orang toh kamu itu yg nulis artikel ini nantinya jg bakal ngurusin apa yg kamu kerjain sendiri, bakal mempertanggung jawabkan perbuatan sendiri. kalo merasa benar jgn sepihak memposting tanpa pengetahuan org yg bersangkutan, lbh baik ketemu sama orgnya langsung, bicara baik2. kalau salah2 apa bukan fitnah nantinya?? kita manusia, ada khilaf ada dosa yg secara ga sadar dilakukan. kalo kamu merasa benar, ya kamu berarti yang ujub. merasa diri lebih baik. kalo ada org menyampaikan kebaikan, terimalah dan pelajari dengan baik. jika tidak bisa terima ya jangan memancing komentar dr org2 yg mungkin jg blm tentu mengerti apa yg dibicarakan. perbaikilah diri sendiri.
@wira : Lho, mas wira ini kok aneh? Saya dikira ujub, saya cuma mengoreksi apa yang ‘ustad’ salah sampaikan. Yang disampaikan si ‘ustad’ itu keliru semua, kenapa saya yang harus menerima hal yang keliru? Dan mas wira ini telat beberapa bulan buat ngasi komentar. Waktu tulisan ini lagi heboh2nya, link ini sudah dimention ke akun twitter yang bersangkutan berulang kali. Tapi gak ada tanggapan (baik twit ataupun tulisan), mungkin karena nyadar diri salah kali ya. Dan kalau dibaca ulang, komen mas wira ini lebih cocok ke felixsiauw nya, bukan ke saya. Tulisan ini saya buat bukan buat felixsiauw, tapi untuk orang2 macam anda yang ngerasa ustad selalu benar, apapun masalahnya. Makanya saya bantu luruskan sesuai fakta.
Inti tulisan saya cuma : kalau gak tau masalahnya dengan benar, gak usah komentar. Seperti saya yang gak akan berceramah agama, karena ilmu saya di bidang itu masih dangkal. Logika sesederhana itu masih gak masuk juga mas?
Mas romeo Gadungan, thank you dan saya senang masih ada orang yang berakal sehat yang bisa point out kesalahan orang yang berlabel ustad dan tidak membiarkan sembarangan berbicara sesuatu yang bukanlah subject matter expert dia
sangat mengkhawatirkan iklin agama di Indonesia sekarang. Makin lama jadi semakin menjadi “Indostan” dan bhinekka tunggal ika makin mati
Thank you untuk keberanian membuat berbicara kebenaran
Sorry gue si tolol mau ikutan, ini semua mungkin karena tidak adanya TRANSPARANSI dari pemerintah atau mungkin juga “pengelola minyak” baik itu ongkos – ongkos, biaya siluman, pipis di pinggir jalan dlsb termasuk juga “sebesar – besar kemakmuran rakyat” jadinya paling ngga si ustad atau siapapun juga yang doyan ama pelajaran MATEMATIKA bisa nyampein teorinya bisa mendekati “benar”.
Dilapangan, alih – alih sebesar – besar kemakmuran rakyat yang kelihatan malah pegawai di bidang minyak (mungkin juga gas) yang makmur, dan gue punya pengalaman waktu gue reunian (kecil-kecilan, antar temen sekolah waktu dikampung) di rumah temen yang pegawai “itu” dan temen gue kebanyakan juga bawa mobil dan meski rumah itu besar tapi buat parkir mobilnya “sempit” dengan entengnya si tuan rumah nelpon seseorang dan gue denger kata – kata “deal” per tutup telpon dia ngomong “udah parkir aja di sebelah, tanahnya udah gue beli koq” haaah secepat dan seenteng itu? gue sih ga terlalu deket dengan si empunya rumah jadi gue kurang tahu perusahaannya dan jabatannya, tapi itulah yang orang omongin kalo kerjanya “disitu” pasti kaya – kaya.
Maapin ye kalo banyak yang salah, Al haqqu Mir Robbik, Fa Laa Takunana Minal Mumtarin.
Bee’s : Lho? Kok jadi nyalahin pegawai minyak? Apakah salah mereka digaji tinggi karena mereka pintar dan rajin belajar dari dulu? Anak2 ITB yang dulu mati2an belajar batu2an trus mereka sekarang menerima hasil kerja kerasnya? Dan masalah telpon beli tanah, saya kira gak mungkin kayak gitu. Gak ada pegawai minyak yang bisa beli tanah karena hal sepele kayak nyari parkiran gitu. Bahkan orang paling kaya sedunia juga gak akan kayak gitu. Mau masalah transparansi? Silakan buka situs skkmigas. Disana ada semua informasi yang anda butuhkan. Sudah buka? Atau belum pernah buka?
Mas Tirta..
Ternyata masi rame aja lapak dimarih yeuh.. :)
Saya masi seperti sebelumnya.. setuju betuuull dengan anda.. Hayooo teman-teman, jangan jadi bigot, baca yang betul, kalau ada sanggahan hendaknya sesuai fakta.. :)
Mas gadungan jgn marah2 mulu, disini isinya makian, orang juga gerah baca nya dan jd gak mau baca semua link yg situ suggest. Si ustadz gak bakal mau nanggepin org kaya anda lah, isi nya cuma cari kesalahan org lain aja koq
menurut saya pangkal masalahnya disini
Jadi, sering banget kan ngeliat gambar peta Indonesia dengan bendera-bendera asing letak ladang minyak? Pertanyaan gue, pernah ngeliat dimana bendera Indonesia yang diwakili Pertamina? Enggak kan? Mungkin jauh lebih banyak.
Lagipula kenapa? Itu kan letak ladang-ladang dimana perusahaan minyak bekerja untuk pemerintah. Semua minyaknya itu milik pemerintah. Itu kayak lo nunjukin dapur, dimana ada pembantu rumah tangga lo yang lagi masak buat makanan keluarga lo.
Pertamina makan gaji buta, karena harus terus-menerus bagi dua sama Perusahaan Asing pengebor
Astaqfirullah, sesama muslIm jangan saling bertengkar, ini kan hanya masalah dunia untuk apa di perdebatkan, kerukunan antar muslim harusnya di utamakan. Biar kan ustad menganalisa sesuai dengan ilmu, kalo ga suka ya jangan posting sembarangan. Lebih baik diam, kalo ga bisa diam , twet aja ustad secara pribadi, kalo kayak gini caranya tidak menunujukkan kerukunan Muslim, terimakasih, sy hanya bisa mengingatkan, jgn ego sendiri itu bisikan syaitan karena ilmu itu dari Allah dan kebenran milik Allah bukan karena kamu rajin belajar tapi karena Allah memberikan kemudahan, Manusia itu makhluk yg lemah
ah gila, dikalimat2 terakhir
“Hal-hal yang gue tulis di atas sebenarnya cuma modal googling”
ya ampun bos, googling itu tabu diucapin/tulis kalo sedang membahas keintelekan dirilu sendiri
idiom baru taun2 ini kan, “i can see your knowledge on google”
ejekan baru untuk bilang lu sok pinter bin murahan banget si
thats mean your cheap! lol!
Saya baru baca tulisan admin ini dan sunggu sangat menarik. Benar kata anda, dunai semakin bobrok bukan karena semakin banyak orang tolol, tapi karena orang pintar memilih utk berdiam diri. Saya tambahkan lagi: semakin bobrok lagi karena banyak orang2 yg enggan meng-cross check sebuah informasi.
Bung admin, saya ingin nanya bacaan2 ttg PSC (PRoduction Sharing Contract) dimana ya?? Moon berkenan disharing jika ada linknya. Trima kasih :D
@Ilham : Cara paling mudah adalah googling mengenai materi tentang PSC. Tapi jika ingin lebih niat, silahkan ke Gramedia untuk ngeliat buku-buku tentang tata kelola migas di Indonesia. Ada banyak sekali referensi untuk hal itu.
yang seperti ini memang ada baiknya di diskusikan langsung oleh orangnya, kadang versi tulisan bisa melahirkan banyak prasangka, mungkin pak felix punya banyak hal yg terbatas kalau disampaikan lewat 140 karakter, tapi jika diajak diskusi bisa membuka banyak pengetahuan baru diantara keduanya.. siapa tau nantinya jadi akrab :)
Halo, saya sebenernya udah ngikutin ini lama. Cuma baru pengen koment skrg. Diluar dari konteks agama atau ilmu ekonomi,migas dan bla bla bla…
Apa yang di sampaikan romeogadungan tidak sesuai buat kita2…
Tulisan Anda bagus. Intinya, Anda penulis blog ini tolong jng mengoreksi orng lain dg men-tolol-kan dia. Walaupun orng yg Anda koreksi itu salah, Anda tdk pny hak utk menyebut orng itu tolol. Anda sbg muslim shrusnya tau itu krn rasulullah tdk pernah bgtu. Seharusnya Anda datang langsung menemui Ust felix, mengatakan smua koreksi Anda soal twitan ust felix, menjelaskan kpd beliau klo memang beliau salah. Tidak hanya ditulis di blog dan link blog Anda ditwit ke ust felix mengharap beliau membacanya dan menanggapi. Mengoreksi seseorang ada adabnya di dalam Islam. Islam agama yg indah. saya bukan pembela ust felix, klo beliau mlakukan kesalahan sy pun takkan membelanya spti rasulullah takkan membela anaknya jika bersalah. Saya hnya ingin mengingatkan Anda krn sesama muslim hrus saling mengingatkan. Peace. :)
@Sha : wah, salah sekali kalau anda mengira tulisan ini dibuat untuk Felix. Tulisan ini dibuat untuk ratusan ribu orang yang udah terpapar kebohongan orang yang anda panggil Ustad itu.
Kenapa kalo mas romeo ngerasa bener ngga langsung ngeberitau ustadznya aja, kalo ustadznya ngerasa emang salah krn diingatkan mas romeo, dia akan membuat tulisan ulangan untuk mengoreksi tulisan awal,dan akan dibaca oleh ratusan ribu orang yang menurut mas romeo udah terpapar kebohongan si ustad.
Kalo mas rome ngerasa bener sih, ketimbang ngedumel sendiri, ngatain orang, ngomentarin ustadnya, bilang kalo kata ustad sudah terdegradasi yang jelas itu merupakan opini saja,
Kan mas romeo juga sesama islam tho, kenapa ngga diingatkan aja saudaranya sesama islaam , karena kl dbuat tulisan seperti ini, anda malah menjatuhkan nama islam itu sendiri, seolah ustad itu bisanya cuman berbual
Saya tau mungkin kl dlm masalah migas anda lebih jago ya, cuman yang namanya etika ketika mengkritik seseorang tetap hatus dijaga ya, apalagi oleh orang berpendidikan tinggi seperti anda yang menjadi teladan (mungkin) bagi banyak orang
Semoga mas romeo mau nerima nasehat saya ya, trims :)
@Apaajaboleh : Menurut mas/mbak, artikel ini sudah berapa ratus orang yang mention ke Felix? Saya cukup yakin dia sudah membacanya. Apakah ada tanggapan? Nol besar! Nggak ada yang menjatuhkan Islam di sini? Kok nggak ngerti sih? Saya malah kecewa dengan orang-orang kayak Felix, yang udah tau menyebarkan kebohongan, nggak mengoreksi dan minta maaf, trus masih aja dipanggil ustad, dan dibela ama orang-orang macam anda ini. Agama saya Islam juga kok. Masalah etika saya, biarlah menjadi tanggung jawab saya. Bukan itu isu besarnya di sini. Terima kasih untuk kritik anda.
Thanks banget buat postingannya yang mencerahkan. Sebagai orang yang bekerja di perusahaan minyak, kadang saya juga sering menghadapi pertanyaan semacam ini, apalagi pertanyaan-pertanyaan yang menyepelekan.
Dan konsep PSC itu juga yang banyak orang gak tahu, seolah-olah kita ini digaji oleh perusahaan kita, padahal khan pemerintah yang menggaji dan ditagihkan melalui konsep cost-recovery.
Secara prinsip saya memahami kenapa Ustad Felix (dan mungkin beberapa lainnya) sampai merasa perlu turun bicara tentang masalah ini. Sayangnya memang info yang mereka jadikan acuan untuk itu seringkali juga merupakan info provokatif -yang dipilih karena lebih disukai-, daripada info yang memang valid untuk dijadikan sebagai dasar bicara.
Di sini saya melihat bahwa ada satu hal yang mungkin terlewatkan oleh sang ustad sendiri, yaitu proses tabayyun alias cross check, check and recheck. Dimana untuk itu dibutuhkan waktu dan kesabaran juga sebelum akhirnya menetapkan hasil tabayyun tersebut sebagai sesuatu yang valid.
Dan saya setuju, siapapun orangnya, adalah lebih baik untuk diam daripada bicara, jika tidak benar-benar menguasai apa yang dibicarakan. Karena apa yang kita bicarakan akan menjadi bagian integritas kita. Daan, sebagai ustad tentu integritas itu menjadi salah satu factor yang harus dijaga. Mengingat mereka berada pada tingkatan social dimana sedikit kesalahan itu akan menjadi ‘cela yang tak terampunkan’ di mata masyarakat.
Selain itu saya sangat menyetujui alinea terakhir dari postingan ini: sayangnya, saat ini lebih banyak orang pandai yang berdiam diri, daripada orang bodoh yang berbicara.
nggak ngerti sama yang beginian
maaf sblum mengoreksi orang lain mhon koreksi jga kata perkata dlam mengoreksi orang lain apakah anda punya bukti untuk membantah ustad trsbut klo sama2 gak pnya bukti brarti sampeyan jga perlu di koreksi
saya pahamnya adalah kapitalisasi sudah masuk ke semua ranah
[…] romeogadungan.com – koreksi feixsiauw. (via pure-insecure) […]