Salah satu komik kesukaan gue dulu adalah Kungfu Boy. Menurut gue, Kungfu Boy ini adalah salah satu komik terbaik di dunia. Ceritanya tentang seorang bocah bernama Chinmi yang belajar kungfu di kuil Dairin. Si Chinmi yang awalnya cuma seorang bocah biasa ternyata diprediksi akan menjadi salah satu ahli kungfu paling hebat di daratan Cina.
Ada satu hal yang gue inget dalam komik Kungfu Boy.
Si salah satu chapter di komik itu, ada satu adegan dimana si Chinmi (yang mana pada saat itu udah lumayan hebat) kalah bertarung melawan seorang anak dari sesama perguruan. Karena penasaran, Chinmi menghadap gurunya untuk meminta petunjuk mengapa dia kalah.
Sang guru tak langsung menjawab.
Oleh sang guru, Chinmi diberi sebuah kotak oleh dan seekor belalang liar. Belalang itu dimasukkan sang guru kedalam kotak dan dibiarkan untuk hidup didalam kotak untuk beberapa lama. Chinmi diminta untuk pulang, dan kembali menghadap gurunya lagi setelah beberapa hari.
Waktu pun berlalu dan Chinmi kembali menemui gurunya dengan membawa kotak berisi belalang itu. Apa yang ditemukan?
Ketika dikeluarkan dari dalam kotak, lompatan maksimal si belalang jauh berkurang. Lompatan yang sebelumnya jauh melebihi tinggi kotak itu, kini cuma sebatas tinggi kotak itu.
Akhirnya Chinmi menyadari kenapa dia kalah. Chinmi adalah belalang yang berada dalam kotak. Chinmi yang merasa dirinya sudah hebat, merasa puas dan ngga pernah berlatih lagi. Oleh karena itu, dia dikalahkan oleh belalang lain yang hidup bebas diluar kotak.
Cerita yang keren kan untuk sebuah komik?
Kadang gue takjub dengan apa yang diajarkan komik ke anak kecil. Kejadian-kejadian dalam komik ternyata bisa diterapkan dalam dunia nyata.
Gue pun kini menyadari hal itu. Kita sama dengan Chinmi. Kita adalah belalang yang berada dalam kotak kita masing-masing.
Kotak itu bisa bermacam macam. Bisa berupa kerjaan, tempat tinggal, status, keluarga, kota kelahiran hingga hal-hal lain yang sederhana. Kotak yang membuat kita sangat nyaman untuk tinggal dan enggan untuk mencoba melompat lebih tinggi.
Comfort zone atau zona nyaman.
Menurut pendapat gue, zona nyaman ini sangat berbahaya. Karena dalam hidup, kita dituntut untuk terus tumbuh, dan berkembang. Barangsiapa yang diam, akan terhimpit dan mungkin akan mati. Seringkali, kita terlambat menyadarinya.
Waktu gue baru resign dari EY, dan masuk ke kantor gue sekarang. Gue mengalami sedikit kejutan. Culture shock
Dari yang pulang kantor paling cepat jam 9 malam, kini jam 5 sore gue udah di kosan. Saking kagetnya, gue sempet bengong pas nyampe di kosan kayak orang bego. Ga tau mau ngapain.
Gue berpindah, dari kotak yang besar, ke kotak yang kecil tapi sangat nyaman.
Jujur, gue mengalami comfort zone itu. Saat dimana gue sangat nyaman dengan situasi yang ada sekarang. Takut untuk belajar hal lain dan malas untuk terus meningkatkan diri.
“Toh, dengan cara kayak gini gue hidup-hidup aja kok.” begitu pikiran naïf gue,
Akibatnya, ketika ada sedikit masalah yang muncul yang berbeda dengan kerjaan gue sehari hari, gue menjadi malas untuk berpikir.
Ketika malas berpikir, gue akan mencari jalan pintas, yang biasanya, gue akan minta bantuan orang lain untuk mengerjakannya. Gue berubah jadi orang yang pasif, suka hal-hal yang instant dan bodoh. Pertumbuhan gue mandek, kinerja turun, performance jelek. Hal yang sangat tabu bagi orang diumur gue sekarang.
Apalagi di kantor gue sekarang dimana performance adalah salah satu kunci utama kinerja.
Makanya, gue sangat percaya dengan kata : “Comfort zone makes you weak, and no comfort in a growth zone”
Beruntung, gue kini mendapat kesempatan untuk pindah kotak. Kantor gue merotasi posisi gue ke tempat yang berbeda, demi proses development gue disana.
Gue akan dimasukkan ke dalam kotak yang berbeda dari kotak gue saat ini.
Kotak yang mungkin sedikit lebih tinggi, dan mungkin belum terlalu nyaman untuk gue tinggali.
Tapi yang pasti gue akan berusaha, sebelum dipindah ke kotak yang lebih tinggi lagi nantinya.
Dan kini, sang belalang akan kembali belajar melompat.
PS : Apakah kalian sedang berada dalam sebuah kotak dan tidak menyadarinya?
Malah saya masih bingung zona nyaman tuh yang mana buat saya. nyaman materi, nyaman kasih sayang de el el. Sekarang saya berada di zona nyaman aktifitas, namun sayang semuanya tidak berjalan lancar tidak bisa diraup semuanya. Boleh dicatat nih dalam setahun saya bisa 3 kali pindah kerja lho.
tiba2 muncul pertanyaan di kepala gw!
Gmn kalo kita sering terlalu cepat beradaptasi dan akhirnya nyaman dgn kotak itu? Let’s say itu kerjaan, yg dimana ga mungkin kalo dalam waktu 4-6bln udh minta di rotate, apalagi pindah kantor. Mau minta kerjaan tambahan pun susah krn memang pekerjaan yg lainnya itu “jatah” senior.
Anw, nice thought kak! Thx for sharing. :D
Pekerjaan nyaman dengan gaji yg lumayan.. Hubungan asmara yg baik2 aja.. Persiapan pernikahan.. Itu termasuk kotak bukan kk? Tapiiii… soon after married.. Kotak nyaman ku aku tinggalkan ntuk ikut suami.. Mecoba menjadi seorang istri di jakarta..
^o^ wish me luck..
@nyis : whoaaa, good luck. belajar melompat di kotak yang baru
@alti : hmmm, susah juga ya. Ya, terus belajar aja, eksplore semua sudut kotak yang ada.
@Ayahnieda : Gila, bisa kayak gitu? Hebat euy.
persis banget ama gue, ta. sekarang gue lg deg2an. sukses lah buat kita! :D
Saya sekarang lagi berada di luar zona nyaman saya,dan saya betul2 menikmatinya,hahaha..
>.< this post was happening to me ..
are u an angel that fell from the sky to send this sign? mwahaha
intinya ta, kalau lagi di zona aman.
kita harus berani lompat keluar gitu.
kalau gak lompat gimana?
Ini gue BANGET kak tirta wkwkwk