Gue memulai tahun ini dengan sangat buruk.
Malam pergantian tahun baru gue lalui dengan patah hati. Kondisi gue waktu itu kacau balau. Hanya karena berusaha melupakan seseorang.
Malam pergantian tahun itu, gue udah janji ama diri gue sendiri untuk move on. Untuk melangkah maju, untuk menjadi lebih baik. Tapi sepertinya Tuhan ingin bercanda dengan gue.
Pagi tanggal 1 Januari, gue mencoba menyeret diri gue sendiri untuk bisa bertahan hidup. Pergi ke sebuah food court di dekat kosan untuk makan siang. Mengisi perut bukan karena karena gue mau, tapi karena harus.
Dan disana, gue ketemu dia.
Di hari pertama, di pagi pertama sebuah tahun yang baru, gue malah ketemu dengan orang pertama yang ingin gue lupakan.
Why God? Why? Tuhan waktu itu sepertinya sedang ingin bercanda.
Dia makan bersama teman-temannya. Dan pada saat melihat gue, temannya waktu itu bilang “Tirta keliatan sedih banget ya? Kacau gitu kayaknya”
I didn’t blame them for it. I did look like shit that day.
Pagi itu, sambil memaksakan makanan agar bisa gue telan, gue bergumam dalam hati : “Kayaknya tahun 2014 akan menjadi tahun yang menyebalkan”.
But then, life happens.
Awal 2014, gue jalani dengan patah hati kronis. Berat badan turun, hidup berantakan, tweet dan postingan blog menjadi galau nggak karuan.
Nggak, gue nggak berusaha melawan hal itu. Gue memang memberikan waktu kepada diri sediri untuk tenggelam dalam kesedihan dan berkubang dalam perasaan bersalah. Menikmati setiap detik dalam fase patah hati.
Hingga setelah beberapa lama kemudian gue berkata pada diri gue sendiri. Gue capek. Cukup!
Gue tata ulang semua prioritas dalam hidup. Keluarga, kesehatan, keuangan dan masa depan.
Bulan April 2014, gue ketemu dengan Sepatu Kiri. Kesederhanaannya, kecantikannya, kelembutannya membuat gue luluh dan kembali bisa jatuh cinta. Gue jatuh cinta lagi.
Tapi kali ini sedikit berbeda, ini jatuh cinta yang lebih dewasa. Lebih saling mengerti dan memahami. Perasaan manis yang awalnya kecil, akhirnya mulai mengembang seperti adonan sebuah kue dengan hati bertindak sebagai wadahnya.
Tapi itu hal itu nggak bertahan lama, Agustus 2014, dia pergi. Kesepakatan yang dari awal memang sudah kita setujui bersama. Meninggalkan gue untuk mengejar mimpinya. Membuat gue juga mulai berpikir untuk serius untuk mengejar mimpi gue.
It was short, but it was very nice. I was extremely happy.
Oktober 2014, I got promoted.
Lima tahun lebih sejak lulus kuliah, dua kantor yang berbeda, gue merasakan apa yang pekerja kelas menengah idam-idamkan dalam bekerja.
Gue berhasil lulus dari challenger program di kantor gue. Program management trainee selama tiga tahun di perusahaan ini. Program yang merotasi gue dalam berbagai posisi dalam perusahaan agar gue bisa mendapatkan full exposure bagaimana industri migas bekerja.
Gue akhirnya dipromosikan, yang berujung dengan naiknya level gue dan secara otomatis berbanding lurus dengan kenaikan gaji dan benefit yang gue terima.
Alhamdulillah.
Dan November 2014, gue mendapatkan hal yang lebih baik lagi. Hal yang sudah menjadi bucket list gue di blog ini sejak tahun 2011. Hal yang menjadi mimpi gue sejak kecil. Checkpoint terakhir yang selama ini belum bisa gue lewati.
Gue mendapatkan beasiswa untuk gelar master gue di UK.
Full scholarship for one year. That includes tuition fee, visa, tickets, and monthly allowance for me. So yes, starting January 2015, I will leave the country and living the new chapter of my life in UK.
Doain gue bisa survive dan gak mati kedinginan di sana ya! Agar bisa kembali pulang ke Indonesia membawa ilmu, membawa gelar dan membawa istri bule. Hahaha.
Di hari-hari terakhir 2014, gue kembali melihat hidup gue ke belakang. Ternyata dugaan awal gue di tanggal 1 Januari itu salah besar. Tahun ini gak jelek-jelek amat. Bisa dibilang malah tahun ini adalah tahun yang luar biasa.
Di tahun ini, gue belajar arti kata ikhlas, gue belajar melepaskan, gue pergi ke tempat-tempat baru, gue bertemu dengan orang-orang baru, gue jatuh cinta lagi, gue dapat promosi, gue dapat beasiswa, gue mendewasa.
2014 has been a very wonderful year for me!
Dan sekarang gue percaya akan satu hal. God has plans for you. Itu yang terjadi ke gue. Allah ternyata punya rencana indah yang dulu nggak pernah gue tau ke mana arahnya.
Ketika lo sedang merasa rendah, putus asa, hopeless, dan berpikir bahwa dunia sedang bersekongkol melawan lo. Believe me, it does not.
Life will get better and better. Get your shit done, and set out your priorities. Let go things that make you sad, and keep the one who makes you happy.
New Year is about getting another chance, a chance to forgive. To do better, to do more, to give more, to love more,
Keep trying. Keep believing. And give life another shot.
Thank you 2014, for being a wonderful year for me 🙂