Kali ini gue pengen ngomongin tentang keong racun. Agak telat sih, tapi daripada cuma ngendap disimpen dikepala.
Oke, Pasti udah tau semua kan keong racun? Video dengan lirik menggelitik yang dinyanyikan shinta dan jojo.
Beberapa temen gue suka dengan video itu, beberapa yang lain mencemooh dan mencibir.
Gue adalah orang yang suka dengan video keong racun itu. Sekedar suka, titik.
Beberapa temen gue bilang ke gue, kebanyakan wanita..
“Apa lucunya sih ta video itu?”
Mereka ga sendirian, di Indonesia, banyak juga yang tidak suka dengan kemunculan shinta dan jojo. Kita bisa lihat dari komentar-komentar yang muncul di portal-portal berita di internet.
Kita lihat di artikel kompas.com yang ini.
Ini komentar dari Naruto Sasuke (yang sepertinya dia terlalu banci untuk menggunakan nama aslinya)
“Kreatif????apanya yg kreatif.udah videonya gak mutu,, ehhhhh convert nya pkai software gak di aktifkan,,,,,bikin malu aja,,,,,”
Ini dari OMG
‘Duh cuman dubbing aj bangga….ni makanya indonesia ga maju – maju kerjaannya cuman facebook ma twitter.’
Dan ini dari dita (sepertinya seorang perempuan)
‘sangat2 tidak bermutu< pantas aja indonesia gak maju2.. lebih suka sama hal yg gak penting sih’
Aneh ya komen-komennya?
Gini,
Menurut gue, adalah wajar ketika cowo-cowo kesepian ditengah malam melihat 2 gadis manis bergoyang centil mengikuti irama dangdut koplo.
Adalah wajar bahwa kemudian video itu di posting di forum-forum semacam kaskus dan di retweet berulang kali di twitter dan kemudian membuat buzz (mungkin bahasa indonesianya adalah kehebohan) didunia maya.
Dan adalah wajar juga bagi infotaiment-infotaiment kurang berita yang kemudian memberitakan mereka secara berlebihan di tivi karena mereka sadar bahwa sudah tidak ada lagi berita yang cukup berharga yang bisa diangkat dari sekedar sekedar artis baru potong rambut, video porno mirip artis, seorang diva ciuman dimuka umum yang diekspose secara berlebihan atau bahkan berita shireen sungkar kecelakaan yang menurut gue sangat-sangat penting buat diberitakan. (ya, ini sarkasme sayang)
Shinta dan Jojo membuktikan bahwa kadang, iseng dan keberuntungan merupakan kombinasi yang baik menuju tangga popularitas.
Gue yakin, kalau video keong racun itu dibuat hanya bermodalkan iseng. Dan bukan salah shinta dan jojo jika video itu terkenal dan jadi pembicaraan.
Gue tantang semua wanita diluar sana, gue yakin, hanya segelintir wanita cantik yang berani mempermalukan diri mereka lip sync didepan semua orang menyanyikan lagu dangdut koplo.
Beberapa komen bilang,
‘ itu kan lypsinc doang,’
jika anda berpikir begitu, maka bilang juga hal itu pada band-band yang muncul di acara musik pagi hari.
Sok ngartis?
Bukan salah shinta dan jojo jika mereka diundang ke stasiun tv untuk membicarakan video itu, dan bukan salah mereka juga jika kemudian mereka ditawarkan untuk jadi model video klip.
Bukan salah mereka jika mereka ditawari beasiswa oleh kampusnya.
Dan bukan salah mereka kalau ada yang mengenali mereka di jalan dan kemudian minta foto bareng.
Toh anda-anda semua juga akan melakukan hal yang sama jika anda diposisi mereka.
Aji mumpung? semua orang melakukan aji mumpung.
Dunia punya artis-artis tenar yang meroket dari Youtube. Jika amerika punya justin bieber, Filipina punya momoy palaboy, kenapa kita ga boleh punya shinta dan jojo?
Toh kalian semua juga pencinta American Dream kan? Selalu disuguhi oleh American dream tanpa penolakan.
Bagi yang belum tau American Dream, itu adalah kondisi ideal yang sering digambarkan dalam film-film Hollywood, dimana biasanya si cowo adalah orang yang memulai dari nol, kemudian di akhir film dia menjadi sukses, berhasil tidur ama pemeran wanita utamanya yang cantik, mengendarai mobil mewah, dan punya mansion segede bagong.
Banyak kan film kayak gitu? Ga perlu kan gue sebutin judul-judulnya?
Kalo kalian senang melihat dan rela menyisihkan rupiah kalian untuk nonton American Dream, kenapa kalian sangat bawel untuk melihat hal yang sama terjadi di Indonesia?
Apakah kita ga boleh punya Indonesian Dream didunia nyata, daripada semua yang cuma disuguhkan disinetron?
Setidaknya mereka berdua sudah membuat dunia penasaran dengan keong racunnya, mereka tidak korupsi, mereka tidak ciuman di depan umum, mereka tidak menyakiti orang lain dan mereka tidak membuat video porno.
Tidak ada yang salah ketika mereka jadi artis dadakan, toh penyanyi aslinya juga kebanjiran order, dan pencipta lagu nya dapet royalty.
Simbiosis mutualisme kan?
Publik Indonesia sudah terlalu lelah dijejali oleh berita-berita politik kotor,bom kaleng berwarna hijau berukuran 3 kg, anggota dewan yang sibuk nyari duit dengan rumah aspirasinya (atau dana apapun itu), hingga preman-preman bersorban yang memenuhi koran dan layar kaca.
Biarkan kita untuk sejenak bisa duduk santai, dan menikmati tingkah polos jojo dan shinta.
Bila kemudian mereka menjadi berita, itu lain cerita.
So, zip your mouth and just watch..
Sorry sorry sorry jack
Jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry bang
Ku bukan cewek murahan,